Mengapa Penyusunan Pakan Sangat Penting?
Pakan berfungsi sebagai sumber energi dan nutrisi utama yang dibutuhkan ayam untuk tumbuh optimal. Jika kualitas pakan tidak sesuai standar, pertumbuhan ayam akan lambat, angka kematian meningkat, dan konversi pakan menjadi daging menjadi tidak efisien (FCR buruk). Artinya, semakin banyak pakan yang dikonsumsi, semakin sedikit daging yang dihasilkan — yang tentu merugikan.
Bagi peternak pemula, sering kali penyusunan pakan sendiri dilakukan secara coba-coba tanpa mempertimbangkan aspek nutrisi, ketersediaan bahan, dan dampaknya terhadap performa ayam. Kesalahan ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas dan peningkatan biaya.
Komponen Utama Pakan Ayam Pedaging
Sebelum menyusun pakan, penting untuk memahami komposisi dasar nutrisi yang dibutuhkan ayam pedaging. Beberapa komponen utama meliputi:
-
Karbohidrat (Energi) – Biasanya berasal dari jagung, dedak padi, atau gaplek.
-
Protein – Dari bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, atau konsentrat.
-
Lemak – Sumber energi tambahan, misalnya dari minyak nabati.
-
Vitamin dan mineral – Untuk menjaga metabolisme dan sistem imun.
-
Air – Meski bukan bagian dari pakan kering, air sangat penting untuk konsumsi pakan dan metabolisme.
Risiko Kerugian dalam Penyusunan Pakan Sendiri
Berikut adalah berbagai potensi kerugian yang sering terjadi saat menyusun pakan sendiri tanpa perencanaan matang:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi
Banyak peternak pemula menggunakan perbandingan campuran yang tidak proporsional, sehingga pakan menjadi terlalu rendah protein atau terlalu tinggi serat kasar. Akibatnya:
-
Pertumbuhan ayam menjadi lambat
-
Konversi pakan memburuk
-
Mortalitas meningkat karena ayam rentan terhadap penyakit
2. Ketidaksesuaian dengan Umur Ayam
Kebutuhan nutrisi ayam berubah seiring usia:
-
Starter (0–14 hari): Butuh protein tinggi dan energi sedang
-
Grower (15–28 hari): Protein sedang, energi lebih tinggi
-
Finisher (29–35 hari): Energi tinggi, protein agak diturunkan
Kesalahan memberi satu jenis pakan untuk semua umur akan menyebabkan pertumbuhan tidak optimal dan pemborosan pakan.
3. Kualitas Bahan Baku Buruk
Beberapa bahan lokal seperti dedak padi dan jagung bisa terkontaminasi mikotoksin jika penyimpanannya tidak baik. Mikotoksin sangat berbahaya bagi kesehatan ayam karena bisa menyebabkan kematian mendadak atau penurunan sistem imun.
4. Tidak Menghitung Harga Pokok Pakan
Pemula sering mengira menyusun pakan sendiri pasti lebih murah. Padahal, jika bahan baku dibeli dalam jumlah kecil dan tidak efisien, biaya per kilogram pakan bisa lebih mahal daripada membeli pakan komersial.
5. Minimnya Peralatan Pencampur
Pencampuran bahan pakan secara manual menyebabkan homogenitas pakan rendah. Ayam tidak mendapatkan nutrisi secara merata, yang menyebabkan pertumbuhan tidak seragam dalam satu populasi.
Strategi Antisipasi Kerugian dalam Menyusun Pakan
Agar terhindar dari kerugian, berikut adalah langkah-langkah strategis yang bisa diambil:
1. Pelajari Ilmu Formulasi Pakan Dasar
Pentig bagi peternak pemula untuk mempelajari cara menyusun pakan berbasis kebutuhan nutrisi (nutrient requirement) ayam. Gunakan pedoman seperti NRC (National Research Council) atau acuan dari perusahaan pembibitan ayam seperti Cobb dan Ross.
Gunakan software gratis seperti FeedForm atau spreadsheet Excel sederhana untuk menyusun formulasi. Jika tidak memungkinkan, gunakan rumus kasar:
-
Jagung 50–60%
-
Bungkil kedelai 20–25%
-
Dedak padi 10–15%
-
Tepung ikan 5–10%
-
Premix mineral dan vitamin 1–2%
Sesuaikan dengan umur ayam dan sesuaikan kadar protein serta energi.
2. Uji Kualitas Bahan Baku
Sebelum digunakan, cek kualitas bahan baku secara organoleptik:
-
Jagung: Kering, warna cerah, tidak berbau apek
-
Dedak: Tidak menggumpal dan bebas jamur
-
Tepung ikan: Bau khas ikan, tidak tengik
Jika memungkinkan, lakukan uji laboratorium secara berkala untuk mendeteksi mikotoksin atau kandungan nutrisi aktual.
3. Beli Bahan Baku dalam Jumlah Efisien
Belilah bahan dalam jumlah ekonomis (misalnya per karung atau kuintal) agar harga satuan lebih murah. Cari supplier yang terpercaya dan konsisten kualitasnya.
Jangan membeli bahan terlalu banyak jika tidak memiliki gudang yang memadai, karena risiko kerusakan akan meningkat.
4. Gunakan Premix yang Tepat
Premix mengandung vitamin dan mineral dalam kadar sangat kecil tapi vital. Gunakan premix khusus untuk broiler sesuai fase umur. Hindari substitusi sembarangan karena dapat menyebabkan defisiensi mikronutrien yang berakibat fatal.
5. Uji Coba Skala Kecil
Sebelum membuat pakan dalam jumlah besar, lakukan uji coba pada beberapa ekor ayam. Bandingkan performa pertumbuhan, konsumsi pakan, dan konversi pakan dengan ayam yang diberi pakan komersial.
6. Dokumentasi dan Evaluasi
Catat setiap formulasi, bahan baku, hasil performa ayam, dan biaya yang dikeluarkan. Dengan begitu, peternak dapat mengevaluasi apakah pakan yang dibuat benar-benar efisien secara biaya dan hasil.
Gunakan catatan ini untuk perbaikan formulasi di periode selanjutnya.
Studi Kasus Sederhana
Seorang peternak pemula ingin menyusun pakan untuk ayam broiler umur 15–28 hari (fase grower). Ia menggunakan bahan sebagai berikut:
-
Jagung: 60%
-
Dedak padi: 15%
-
Bungkil kedelai: 15%
-
Tepung ikan: 8%
-
Premix: 2%
Setelah dicampur dan diberikan pada 100 ekor ayam, hasilnya adalah:
-
Berat akhir: 1.6 kg per ekor
-
Kematian: 5 ekor
-
FCR: 1.8
Ia membandingkan dengan pakan komersial, yang menghasilkan FCR 1.65 dan kematian 2 ekor. Setelah menghitung biaya, ternyata biaya pakan sendiri Rp8.200/kg sedangkan pakan pabrikan Rp8.000/kg.
Atinya, formulasi mandiri ini belum efisien secara ekonomi dan performa.
Kapan Harus Menggunakan Pakan Pabrikan?
Pakan pabrikan umumnya lebih terstandar secara nutrisi dan kualitas. Gunakan pakan pabrikan jika:
-
Belum memiliki cukup pengetahuan dan pengalaman menyusun pakan
-
Tidak memiliki alat pencampur pakan
-
Jumlah ayam masih sedikit (<500 ekor)
-
Ingin mengejar performa maksimal tanpa risiko formulasi
Namun, menyusun pakan sendiri menjadi menguntungkan saat:
-
Populasi ayam besar (≥1000 ekor)
-
Bahan baku tersedia lokal dengan harga murah
-
Peternak sudah paham formulasi
-
Ada alat pencampur dan penyimpanan yang memadai
Penutup
Menyusun pakan ayam pedaging memang bisa menghemat biaya, tetapi juga mengandung banyak risiko jika dilakukan tanpa perencanaan. Pemula perlu memahami prinsip-prinsip nutrisi, kualitas bahan baku, dan analisis biaya sebelum memutuskan menyusun pakan sendiri.
Dengan pendekatan yang cermat, dokumentasi yang baik, dan evaluasi terus-menerus, peternak pemula dapat meningkatkan efisiensi usaha dan menghindari kerugian dari sektor pakan. Ingat, pakan bukan hanya soal harga murah — tetapi bagaimana menghasilkan ayam yang sehat, cepat panen, dan menguntungkan secara berkelanjutan..