Dalam dunia peternakan ayam pedaging, kesehatan dan performa ayam menjadi faktor kunci keberhasilan usaha. Setiap penurunan produktivitas, keterlambatan pertumbuhan, atau meningkatnya angka kematian akan berdampak langsung pada keuntungan peternak. Salah satu masalah yang kerap muncul namun masih jarang dipahami secara menyeluruh adalah busung lapar pada ayam pedaging. Penyakit ini sering dianggap remeh, padahal jika tidak ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan kerugian besar.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang busung lapar pada ayam pedaging, mulai dari pengertian, penyebab, gejala klinis, dampak ekonomi, hingga strategi pencegahan dan penanganannya di lapangan.
Apa Itu Busung Lapar pada Ayam Pedaging?
Istilah “busung lapar” biasanya dikenal dalam dunia kesehatan manusia, yang merujuk pada kondisi tubuh membengkak akibat kekurangan gizi, khususnya protein. Dalam konteks ayam pedaging, busung lapar menggambarkan kondisi pembengkakan tubuh ayam, terutama di bagian perut, akibat malnutrisi dan ketidakseimbangan metabolisme gizi.
Ayam pedaging yang mengalami busung lapar tampak gembung, tidak proporsional, dan pertumbuhannya terhambat. Pada kasus parah, ayam menjadi lemah, tidak aktif, dan akhirnya mati sebelum mencapai bobot panen ideal.
Faktor Penyebab Busung Lapar
Busung lapar bukan penyakit menular yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu, melainkan lebih ke arah gangguan metabolisme akibat pola pemeliharaan dan manajemen yang kurang tepat. Beberapa faktor penyebab utamanya antara lain:
-
Kekurangan Protein dalam Pakan
Ayam pedaging memerlukan protein dalam jumlah cukup untuk pertumbuhan otot. Jika ransum tidak seimbang atau kualitas protein rendah, tubuh ayam tidak mampu membangun jaringan otot secara optimal. Kekurangan ini memicu edema (penumpukan cairan) di jaringan tubuh. -
Kandungan Energi yang Tidak Seimbang
Pakan dengan energi terlalu tinggi namun rendah protein menyebabkan ayam cepat gemuk tetapi tidak sehat. Kondisi ini sering memicu pembengkakan organ dalam. -
Defisiensi Asam Amino Esensial
Asam amino seperti lisin, metionin, dan triptofan sangat penting bagi pertumbuhan. Kekurangan salah satu asam amino dapat memicu kegagalan metabolisme protein yang berujung pada busung lapar. -
Kualitas Pakan Buruk
Pakan yang sudah tengik, tercemar jamur, atau menyerap kelembapan bisa mengurangi ketersediaan nutrisi penting. -
Infeksi Penyerta
Beberapa penyakit metabolik atau infeksi pencernaan dapat memperburuk kondisi busung lapar, karena tubuh ayam tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik. -
Manajemen Pemeliharaan yang Buruk
Kelembapan kandang tinggi, ventilasi buruk, dan kepadatan ayam berlebihan memperbesar risiko busung lapar karena ayam mengalami stres dan daya cerna pakan menurun.
Gejala Klinis Busung Lapar pada Ayam Pedaging
Peternak dapat mengenali ayam pedaging yang mengalami busung lapar melalui ciri-ciri berikut:
Pembengkakan tubuh, terutama di bagian perut.
-
Pertumbuhan terhambat, bobot badan jauh di bawah standar umur.
-
Ayam tampak lesu dan tidak aktif bergerak.
-
Bulu kusam dan berdiri.
-
Kehilangan nafsu makan.
-
Pada kasus lanjut, perut terasa berisi cairan saat diraba.
Gejala ini sering kali mirip dengan penyakit lain seperti ascites (penumpukan cairan pada rongga perut), sehingga peternak perlu melakukan identifikasi lebih cermat.
Dampak Ekonomi bagi Peternak
Busung lapar memberikan dampak ekonomi yang cukup serius. Beberapa kerugian yang sering dialami peternak antara lain:
-
Penurunan Bobot Panen
Ayam yang terkena busung lapar tidak bisa mencapai target bobot standar, misalnya 2–2,5 kg dalam 35–40 hari. -
Kematian Ayam
Jika tidak ditangani, busung lapar dapat meningkatkan angka mortalitas, sehingga jumlah ayam panen menurun. -
Peningkatan Biaya Produksi
Karena pertumbuhan lambat, ayam memerlukan pakan lebih lama. Artinya, biaya pakan meningkat sementara hasil penjualan tetap rendah. -
Turunnya Kepercayaan Pasar
Ayam dengan ukuran tidak seragam membuat pedagang enggan membeli dalam jumlah besar. -
Kerugian Jangka Panjang
Peternak bisa kehilangan reputasi dan pelanggan karena kualitas ayam yang buruk.
Perbedaan Busung Lapar dengan Penyakit Lain
Sering kali busung lapar disalahartikan dengan penyakit lain. Berikut perbedaannya:
-
Busung Lapar → Penyebab utama adalah malnutrisi. Ayam terlihat gembung tetapi kurus ototnya.
-
Ascites → Disebabkan gangguan jantung dan peredaran darah, ditandai dengan penumpukan cairan di rongga perut.
-
Coccidiosis → Disebabkan parasit protozoa, gejalanya ada darah pada feses, bukan hanya pembengkakan.
Memahami perbedaan ini penting agar penanganan tidak salah arah.
Strategi Pencegahan Busung Lapar
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan peternak antara lain:
-
Formulasi Pakan Seimbang
Pastikan kandungan protein 20–23% pada fase starter dan 18–20% pada fase finisher. Sesuaikan juga kadar energi metabolisme agar tidak berlebihan. -
Penggunaan Bahan Pakan Berkualitas
Hindari bahan pakan yang sudah tengik atau berjamur. Simpan pakan di tempat kering dengan sirkulasi udara baik. -
Pemberian Suplemen dan Asam Amino
Tambahkan lisin, metionin, dan vitamin untuk memastikan kebutuhan nutrisi ayam tercukupi. -
Manajemen Kandang yang Baik
Pastikan ventilasi cukup, suhu stabil (28–32°C untuk DOC, lalu diturunkan bertahap), dan kepadatan tidak terlalu tinggi. -
Program Biosekuriti Ketat
Kendalikan lalu lintas orang dan peralatan ke dalam kandang untuk mengurangi risiko infeksi penyakit yang memperburuk kondisi ayam. -
Monitoring Pertumbuhan Secara Rutin
Timbang ayam setiap minggu dan bandingkan dengan standar bobot. Jika ada ketimpangan, segera evaluasi pakan dan manajemen.
Cara Mengatasi Busung Lapar pada Ayam Pedaging
Jika busung lapar sudah muncul, langkah-langkah berikut bisa dilakukan:
-
Segera Perbaiki Formulasi Pakan
Tambahkan protein berkualitas tinggi (misalnya bungkil kedelai, tepung ikan, atau konsentrat komersial). -
Berikan Suplemen Vitamin dan Mineral
Vitamin A, D, E, serta mineral seng dan selenium membantu memperbaiki metabolisme dan mengurangi gejala edema. -
Pemberian Probiotik dan Enzim Pakan
Probiotik membantu meningkatkan daya cerna, sementara enzim pakan memperbaiki pemecahan nutrisi. -
Pisahkan Ayam yang Terlalu Lemah
Ayam dengan kondisi parah sebaiknya dipisahkan untuk mengurangi kompetisi pakan dan memperbesar peluang pulih. -
Perbaiki Lingkungan Kandang
Turunkan kelembapan, perbaiki ventilasi, dan pastikan alas kandang kering untuk mencegah stres tambahan. -
Konsultasi dengan Dokter Hewan atau Nutrisionis
Jika kondisi busung lapar meluas, konsultasi profesional sangat diperlukan untuk menyesuaikan ransum dan manajemen.
Studi Kasus di Lapangan
Beberapa peternak di daerah Jawa Tengah melaporkan kejadian busung lapar pada ayam pedaging umur 3–4 minggu. Awalnya, ayam tampak sehat, namun pertumbuhannya tidak merata. Setelah diperiksa, diketahui pakan yang digunakan memiliki kadar protein hanya 15%, jauh di bawah standar.
Setelah dilakukan koreksi ransum dengan menambahkan konsentrat kaya protein serta pemberian vitamin tambahan, kondisi ayam membaik. Memang tidak semua ayam bisa pulih, tetapi tingkat mortalitas berhasil ditekan dari 12% menjadi 3%.
Pentingnya Edukasi Peternak
Masalah busung lapar sering terjadi karena kurangnya pemahaman peternak kecil dalam menyusun ransum yang seimbang. Banyak yang hanya mengandalkan pakan seadanya tanpa memperhitungkan komposisi gizi. Oleh sebab itu, edukasi dan pendampingan dari penyuluh atau pihak swasta sangat penting.
Program pelatihan tentang formulasi pakan, manajemen kandang, hingga monitoring pertumbuhan ayam akan sangat membantu mengurangi kasus busung lapar di lapangan.
Kesimpulan
Busung lapar pada ayam pedaging merupakan masalah serius yang berakar pada ketidakseimbangan gizi dan manajemen pemeliharaan yang kurang tepat. Kondisi ini menimbulkan kerugian besar bagi peternak karena menurunkan bobot panen, meningkatkan mortalitas, dan memperbesar biaya produksi.
Untuk mencegah dan mengatasi busung lapar, peternak perlu fokus pada:
-
Formulasi pakan yang seimbang,
-
Penggunaan bahan berkualitas,
-
Manajemen kandang yang baik,
-
Pemberian vitamin, mineral, dan probiotik,
-
Monitoring pertumbuhan rutin.
Dengan pemahaman yang baik, peternak dapat menekan risiko busung lapar, meningkatkan produktivitas, dan menjaga keberlanjutan usaha ayam pedaging.