Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peralatan yang Harus Ada di dalam Kandang Closed House yang Wajib Kamu Tahu

15 Des 2024 | Desember 15, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-27T06:03:41Z


Peternakan ayam modern kini banyak yang beralih ke sistem kandang closed house. Sistem ini dianggap lebih efisien, higienis, dan mampu meningkatkan produktivitas ayam pedaging maupun petelur. Tidak hanya itu, closed house juga membantu peternak menjaga kondisi ayam tetap nyaman meski iklim di luar berubah-ubah.


Namun, kunci keberhasilan dari kandang closed house bukan hanya pada bangunannya, melainkan juga pada peralatan yang dipasang di dalamnya. Tanpa peralatan yang tepat, sistem ini tidak akan berjalan optimal. Lalu, apa saja sebenarnya peralatan yang wajib ada di kandang closed house? Mari kita bahas satu per satu secara detail.


1. Sistem Ventilasi: Exhaust Fan dan Inlet


Ventilasi adalah jantung dari kandang closed house. Sistem ini memastikan udara segar masuk dan udara kotor keluar. Dua komponen pentingnya adalah:

  • Exhaust Fan
    Exhaust fan dipasang di bagian ujung kandang untuk menghisap udara keluar. Fungsinya bukan sekadar mengeluarkan udara, tapi juga mengatur aliran udara agar distribusinya merata. Jumlah fan yang dipasang biasanya disesuaikan dengan panjang kandang dan kepadatan ayam.

  • Inlet (Lubang Masuk Udara)
    Inlet berfungsi memasukkan udara luar ke dalam kandang. Udara yang masuk harus terkontrol, tidak langsung mengenai ayam, tetapi diarahkan ke bagian atas lalu turun perlahan agar tercampur merata.


Kombinasi exhaust fan dan inlet yang bekerja serasi akan menciptakan sirkulasi udara ideal, mencegah penumpukan gas amonia, serta menjaga kelembaban kandang tetap stabil.


2. Cooling Pad


Selain ventilasi, faktor suhu sangat penting untuk ayam. Ayam pedaging, misalnya, sangat sensitif terhadap panas berlebih. Di sinilah cooling pad berperan.


Cooling pad biasanya dipasang di dinding sisi berlawanan dengan exhaust fan. Cara kerjanya sederhana: air dialirkan ke media pad, lalu udara luar yang masuk akan melewati pad tersebut sehingga suhunya turun sebelum masuk ke dalam kandang.


Dengan bantuan cooling pad, suhu di dalam kandang bisa diturunkan beberapa derajat, terutama saat musim kemarau. Suasana kandang menjadi lebih nyaman, ayam tidak mudah stres, dan pertumbuhannya lebih optimal.


3. Sistem Penerangan (Lighting)


Banyak yang mengira cahaya hanya berfungsi untuk penerangan, padahal dalam kandang closed house, cahaya juga menjadi alat manajemen pertumbuhan.

  • Lampu LED atau CFL
    Lampu LED lebih hemat energi dan tahan lama, sementara CFL lebih murah namun boros listrik.

  • Pengaturan Intensitas Cahaya
    Cahaya yang terlalu terang bisa membuat ayam stres, sedangkan terlalu redup bisa menurunkan aktivitas makan. Biasanya digunakan sistem dimmer agar intensitas cahaya bisa diatur sesuai umur ayam.


Pada fase starter, ayam membutuhkan cahaya lebih lama agar lebih aktif makan. Sedangkan pada fase grower, intensitas cahaya bisa dikurangi untuk menekan tingkat stres.


4. Tempat Pakan Otomatis (Automatic Feeder)


Kenyamanan ayam dalam mengakses pakan sangat menentukan hasil panen. Dalam kandang closed house, sudah umum menggunakan sistem pemberian pakan otomatis.

  • Tipe Pan Feeder
    Berbentuk piringan bundar dengan akses 360 derajat, sehingga banyak ayam bisa makan secara bersamaan.

  • Keunggulannya:

    • Pakan terdistribusi merata.

    • Mengurangi tumpahnya pakan.

    • Hemat tenaga kerja karena tidak perlu mengisi pakan manual terus-menerus.


Dengan feeder otomatis, pakan bisa turun secara bertahap dari tangki penyimpanan ke jalur pakan, memastikan ketersediaan pakan selalu ada.


5. Sistem Minum Otomatis (Nipple Drinker)


Sama pentingnya dengan pakan, akses air minum harus selalu tersedia. Air yang kotor atau tumpah akan meningkatkan risiko penyakit. Oleh karena itu, kandang closed house hampir selalu menggunakan nipple drinker.


Nipple drinker adalah sistem pipa dengan katup kecil yang hanya mengeluarkan air saat disentuh oleh ayam. Keunggulannya:

  • Air tetap bersih karena tidak tergenang.

  • Hemat air karena tidak ada yang terbuang.

  • Posisi bisa disesuaikan dengan tinggi ayam, dari fase DOC hingga panen.


Ketersediaan air minum yang higienis akan mendukung kesehatan pencernaan ayam, sehingga pakan yang dikonsumsi bisa terserap dengan baik.


6. Sensor dan Kontrol Otomatis


Inilah salah satu perbedaan utama kandang modern dengan kandang tradisional: penggunaan sensor dan kontrol otomatis.


Beberapa sensor yang biasanya dipasang antara lain:

  • Sensor suhu: memantau suhu secara real-time.

  • Sensor kelembaban: menjaga kelembaban udara tetap ideal.

  • Sensor amonia: mendeteksi gas berbahaya dari kotoran ayam.

  • Controller: otak dari sistem otomatis, mengatur fan, cooling pad, hingga lampu sesuai kebutuhan.


Dengan kontrol otomatis, peternak tidak perlu repot-repot mengatur peralatan satu per satu. Sistem akan bekerja sesuai parameter yang sudah ditentukan, sehingga lebih efisien dan minim kesalahan.


7. Sistem Pemanas (Brooder atau Heater)


Pada fase awal (DOC), ayam membutuhkan suhu lebih hangat dibanding fase berikutnya. Oleh karena itu, pemanas menjadi peralatan wajib di kandang closed house.


Jenis pemanas yang umum digunakan:

  • Gas Brooder: pemanas berbasis gas LPG, menghasilkan panas merata.

  • Infrared Heater: hemat energi dan memberikan panas lebih terfokus.

  • Pemanas Listrik: lebih praktis, tetapi biaya operasionalnya tinggi.


Tanpa pemanas, angka kematian ayam pada fase starter bisa tinggi, karena tubuhnya belum mampu menyesuaikan dengan suhu lingkungan.


8. Sistem Litter Management


Meski kandang closed house lebih higienis, tetap saja kotoran ayam akan menumpuk. Oleh karena itu, diperlukan peralatan manajemen litter.

  • Sekam atau Serbuk Kayu: digunakan sebagai alas kandang agar kotoran lebih mudah menyerap.

  • Scraper atau Conveyor: alat otomatis yang bisa mengangkut kotoran keluar kandang secara berkala.


Pengelolaan litter yang baik akan mengurangi bau amonia, menekan pertumbuhan bakteri, dan menjaga kesehatan ayam tetap stabil.


9. Tangki Air dan Sistem Filtrasi


Air adalah faktor vital dalam peternakan ayam. Untuk kandang closed house, biasanya dipasang tangki air besar yang terhubung langsung ke jalur nipple drinker.


Agar air benar-benar aman, sistem filtrasi sederhana biasanya dipasang untuk menyaring kotoran, lumpur, atau bakteri yang terbawa dari sumber air. Beberapa peternak bahkan menambahkan desinfektan dalam dosis rendah untuk memastikan air tetap steril.


10. Peralatan Cadangan dan Keamanan


Sistem closed house sangat bergantung pada listrik. Maka, genset cadangan adalah peralatan yang tidak boleh dilupakan. Jika listrik padam, exhaust fan dan sistem ventilasi akan berhenti bekerja, dan ini bisa menyebabkan kematian massal dalam waktu singkat.


Selain genset, peralatan keamanan lain seperti alarm suhu, fire extinguisher, dan panel listrik berlapis juga penting demi menjaga keamanan kandang dan ayam.


11. Sistem Pencatatan Digital


Di era modern, peternakan tidak lagi mengandalkan catatan manual. Kini banyak kandang closed house yang dilengkapi software pencatatan digital.


Dengan sistem ini, peternak bisa memantau:

  • Konsumsi pakan harian.

  • Konsumsi air minum.

  • Pertumbuhan berat badan ayam.

  • Tingkat mortalitas.


Semua data yang tercatat rapi ini akan membantu dalam evaluasi, sehingga manajemen produksi bisa lebih tepat sasaran.


12. Kamera dan Sistem Monitoring Jarak Jauh


Beberapa kandang closed house canggih kini juga dilengkapi kamera CCTV dan sistem monitoring berbasis internet. Peternak bisa memantau kondisi ayam dari smartphone, bahkan saat sedang tidak berada di lokasi.


Sistem ini sangat membantu, terutama untuk kandang skala besar dengan ribuan hingga puluhan ribu ekor ayam.


Mengapa Semua Peralatan Ini Penting?


Setiap peralatan di atas memiliki peran tersendiri, namun semuanya saling melengkapi. Kelebihan kandang closed house justru terletak pada integrasi antarperalatan.

  • Ventilasi tanpa cooling pad tidak cukup untuk menghadapi cuaca panas.

  • Pemberian pakan otomatis akan sia-sia jika air minum tidak higienis.

  • Kontrol otomatis tidak bisa bekerja jika sensor tidak lengkap.


Oleh karena itu, membangun kandang closed house harus direncanakan dengan matang, baik dari sisi bangunan maupun peralatannya.


Tantangan dalam Pemasangan Peralatan


Walaupun terlihat ideal, ada beberapa tantangan yang sering dihadapi peternak:


  1. Biaya investasi tinggi – Pemasangan exhaust fan, cooling pad, sensor otomatis, hingga nipple drinker membutuhkan modal besar.

  2. Ketergantungan pada listrik – Jika tidak ada genset cadangan, risiko kegagalan sangat tinggi.

  3. Perawatan rutin – Peralatan modern membutuhkan perawatan, misalnya mengganti filter, mengecek kabel, atau membersihkan cooling pad.


Namun, semua tantangan ini sebanding dengan hasil yang diperoleh. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kandang closed house mampu meningkatkan Feed Conversion Ratio (FCR), mempercepat pertumbuhan, dan menurunkan tingkat mortalitas ayam.


Penutup


Kandang closed house memang identik dengan modernisasi peternakan ayam. Tetapi, kunci keberhasilan sistem ini bukan hanya dinding tertutup atau atap yang rapi, melainkan peralatan yang lengkap dan berfungsi optimal.


Mulai dari ventilasi, cooling pad, penerangan, sistem pakan dan minum otomatis, hingga sensor digital dan cadangan listrik, semuanya wajib dipertimbangkan. Dengan peralatan yang tepat, peternak bisa mengelola kandang lebih efisien, ayam lebih sehat, dan hasil panen lebih maksimal.


Jadi, jika kamu berniat membangun kandang closed house atau sedang mempertimbangkan peningkatan peralatan, pastikan daftar peralatan di atas sudah tersedia. Dengan begitu, investasi yang kamu keluarkan akan sebanding dengan keuntungan yang didapat.


×
Berita Terbaru Update