Memelihara ayam petelur bukan hanya soal memberi pakan dan minum. Ada faktor penting lain yang sering terabaikan, yaitu suhu dan kelembaban kandang. Terutama pada periode starter (umur 0–6 minggu), kondisi lingkungan memegang peranan besar dalam menentukan kesehatan dan performa ayam hingga fase produksi. Ayam yang tumbuh di suhu dan kelembaban ideal akan memiliki pertumbuhan yang seragam, daya tahan tubuh lebih baik, serta siap berproduksi maksimal ketika memasuki masa layer.
Bagi pemula, memahami dan mengatur suhu serta kelembaban mungkin terasa rumit. Padahal, jika dipelajari dengan benar, manajemennya bisa dilakukan secara bertahap dan terukur. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai kenapa suhu dan kelembaban penting, standar idealnya, cara mengukur, metode pengaturan, hingga tips praktis yang bisa langsung diterapkan.
Mengapa Suhu dan Kelembaban Sangat Penting pada Periode Starter?
Ayam petelur, terutama saat masih DOC (day old chick), memiliki sistem tubuh yang belum sempurna. Kemampuan mereka untuk mengatur suhu tubuh (thermoregulasi) masih sangat terbatas. Karena itu, lingkungan kandang harus mampu memberi kondisi yang stabil. Jika tidak, dampaknya bisa fatal:
-
Suhu terlalu dingin: DOC akan menumpuk di satu titik, pertumbuhan lambat, konsumsi pakan menurun, dan rentan penyakit pernapasan.
-
Suhu terlalu panas: Ayam terengah-engah, dehidrasi, nafsu makan turun, bahkan bisa mati mendadak.
-
Kelembaban terlalu rendah: Debu beterbangan, risiko penyakit pernapasan meningkat.
-
Kelembaban terlalu tinggi: Lantai basah, amonia naik, bulu ayam kotor, dan penyakit saluran pencernaan lebih mudah menyerang.
Kesalahan kecil dalam manajemen suhu dan kelembaban di fase awal bisa berdampak panjang hingga masa produksi. Inilah mengapa peternak pemula harus benar-benar memperhatikan aspek ini.
Standar Suhu Ideal Ayam Petelur Periode Starter
Setiap minggu, kebutuhan suhu DOC berbeda. Berikut panduan suhu kandang berdasarkan umur ayam:
Umur Ayam | Suhu Ideal (°C) | Ciri Ayam Nyaman |
---|---|---|
0–7 hari | 32–35°C | Tersebar merata, aktif makan & minum |
8–14 hari | 30–32°C | Tidak bergerombol, tidak terengah-engah |
15–21 hari | 28–30°C | Mulai aktif, bulu tumbuh rata |
22–28 hari | 26–28°C | Lebih tahan dingin, pola makan stabil |
29–42 hari | 24–26°C | Suhu mendekati kondisi normal lingkungan |
Catatan penting:
-
Perubahan suhu harus dilakukan bertahap, tidak boleh langsung turun drastis.
-
DOC lebih sensitif terhadap dingin dibanding panas.
Standar Kelembaban Ideal
Selain suhu, kelembaban (humidity) juga berperan penting. Kelembaban ideal kandang ayam petelur pada periode starter berkisar antara 60–70%.
-
Jika kelembaban < 50%: udara terlalu kering, menyebabkan debu beterbangan, iritasi pernapasan, dan ayam lebih cepat haus.
-
Jika kelembaban > 75%: litter basah, amonia tinggi, meningkatkan risiko penyakit coccidiosis dan necrotic enteritis.
Keseimbangan antara suhu dan kelembaban harus dijaga, karena keduanya saling memengaruhi. Misalnya, suhu terlalu tinggi sering membuat kelembaban turun, sementara lantai basah bisa menaikkan kelembaban meski suhu sudah sesuai.
Cara Mengukur Suhu dan Kelembaban Kandang
Bagi pemula, alat ukur sederhana sangat membantu. Beberapa alat yang bisa digunakan:
-
Termometer kandang
Diletakkan setinggi punggung ayam untuk mengetahui suhu aktual yang dirasakan. -
Hygrometer
Alat khusus untuk mengukur kelembaban udara. -
Thermo-hygrometer digital
Menggabungkan pengukuran suhu dan kelembaban dalam satu alat. -
Indikator perilaku ayam
Ayam sendiri bisa menjadi “sensor hidup”. Jika bergerombol, berarti dingin. Jika menjauh dari pemanas, berarti terlalu panas.
Metode Pengaturan Suhu
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga suhu kandang tetap stabil:
1. Pemanas (Brooder)
-
Jenis brooder: gasolec, listrik, briket, kayu bakar.
-
Ditempatkan di tengah kandang dengan jangkauan panas merata.
-
Untuk DOC, biasanya satu brooder cukup untuk 500–1000 ekor.
2. Isolasi Kandang
-
Gunakan tirai plastik atau terpal untuk menutup sisi kandang agar angin luar tidak langsung masuk.
-
Buka sedikit tirai pada siang hari agar udara segar masuk.
3. Ventilasi
-
Ventilasi harus cukup, tapi jangan sampai membuat angin kencang (draft) yang bisa mendinginkan DOC secara tiba-tiba.
4. Penyesuaian Bertahap
-
Turunkan suhu sesuai umur ayam, jangan terlalu cepat.
-
Gunakan kombinasi brooder + tirai + ventilasi alami.
Metode Pengaturan Kelembaban
Menjaga kelembaban juga tidak kalah penting. Berikut caranya:
-
Atur litter (alas kandang)
-
Gunakan sekam padi kering dengan ketebalan 8–10 cm.
-
Aduk litter secara rutin agar tidak menggumpal.
-
Tambahkan kapur pertanian (dolomit) untuk menyerap kelembaban berlebih.
-
-
Kontrol ventilasi
-
Jika kelembaban terlalu tinggi, buka ventilasi lebih lebar.
-
Jika kelembaban rendah, semprot lantai dengan air secukupnya (jangan berlebihan).
-
-
Manajemen air minum
-
Periksa nipple drinker agar tidak bocor.
-
Jika menggunakan galon, pastikan tidak tumpah ke litter.
-
-
Penggunaan kipas dan blower
-
Untuk skala besar, blower membantu menjaga sirkulasi udara.
-
Pada musim hujan, blower efektif mengurangi kelembaban.
-
Tanda-Tanda Ayam Tidak Nyaman
Sebagai pemula, jangan hanya mengandalkan alat ukur. Amati juga perilaku ayam setiap hari:
-
Kedinginan: ayam bergerombol di bawah pemanas, suara berisik, malas makan.
-
Kepanasan: ayam menjauh dari pemanas, terengah-engah, sayap terbuka.
-
Nyaman: ayam tersebar merata, aktif makan dan minum, bulu rapi.
Dengan membiasakan diri membaca perilaku ayam, peternak bisa lebih cepat mengantisipasi masalah.
Faktor Musim dan Lokasi
Indonesia memiliki dua musim utama, yang memengaruhi suhu dan kelembaban kandang:
-
Musim hujan: kelembaban tinggi, litter cepat basah. Perlu sering dibalik dan dijaga ventilasi.
-
Musim kemarau: suhu tinggi, kelembaban rendah. Ayam rawan heat stress, perlu pendinginan dengan tirai basah atau penyemprotan di luar kandang.
Selain itu, lokasi kandang juga memengaruhi:
-
Dataran rendah lebih panas dan lembab.
-
Dataran tinggi lebih sejuk, tapi kelembaban cenderung tinggi.
Tips Praktis untuk Pemula
-
Catat suhu dan kelembaban setiap hari. Data ini berguna untuk evaluasi.
-
Sediakan alat cadangan, misalnya brooder darurat jika listrik padam.
-
Jangan hanya mengandalkan satu titik pengukuran. Ukur di beberapa posisi kandang.
-
Periksa litter setiap hari. Jika basah, segera ganti atau aduk.
-
Lakukan biosekuriti. Suhu dan kelembaban ideal tidak ada gunanya jika penyakit mudah masuk.
Studi Kasus Sederhana
Seorang pemula memelihara 500 ekor DOC di kandang terbuka. Ia hanya menggunakan brooder listrik dan lupa menutup tirai pada malam hari. Hasilnya, suhu kandang turun drastis, ayam bergerombol, dan dalam 3 hari banyak yang mati karena stres dingin.
Setelah diberi arahan, ia mulai menutup tirai rapat malam hari, menambah litter kering, serta menurunkan brooder mendekati ayam. Hasilnya, tingkat kematian turun drastis, ayam lebih aktif, dan bobot badan sesuai standar.
Sebaran DOC yang mengindikasikan berada dalam suhu yang ideal dapat dilihat dari persebaran DOC yang merata ke seluruh area brooding. Persebaran DOC sebagai indicator suhu brooding dapat dilihat pada gambar berikut :
Kesimpulan
Manajemen suhu dan kelembaban merupakan kunci utama sukses beternak ayam petelur pada periode starter. Tanpa pengaturan yang tepat, risiko kematian meningkat, pertumbuhan tidak seragam, dan performa produksi di masa depan akan terganggu.
Bagi pemula, kuncinya adalah belajar membaca perilaku ayam, rajin mencatat data, dan konsisten menjaga kondisi kandang. Dengan memahami panduan ini, siapa pun bisa memulai usaha ayam petelur dengan lebih percaya diri.