Dalam industri mebel atau furniture, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) menjadi hal yang sangat vital untuk menjaga kestabilan bisnis dan memperoleh keuntungan yang sehat. Kesalahan dalam menghitung HPP dapat berujung pada kerugian atau penetapan harga jual yang tidak kompetitif. Salah satu metode unik yang umum digunakan dalam pengadaan bahan baku—terutama kayu—adalah metode kubikasi. Metode ini digunakan untuk mengukur volume bahan baku berbentuk log atau balok yang dijadikan dasar dalam perhitungan harga pembelian.
Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mendalam mengenai cara menghitung HPP furniture, termasuk pengertian HPP, komponen-komponennya, langkah-langkah perhitungan, dan penerapan metode kubikasi dalam pembelian bahan baku utama seperti kayu.
Memahami Harga Pokok Produksi (HPP)
Pengertian HPP
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang hingga siap dijual. Dalam konteks furniture, HPP mencakup seluruh biaya mulai dari pembelian bahan baku seperti kayu, biaya tenaga kerja, hingga biaya overhead pabrik.
Manfaat Menghitung HPP
Menghitung HPP memiliki beberapa manfaat krusial, antara lain:
-
Menentukan harga jual secara tepat.
-
Menghitung margin keuntungan secara akurat.
-
Mengendalikan biaya produksi.
-
Membantu pengambilan keputusan bisnis yang lebih rasional.
Komponen Biaya dalam HPP Furniture
Biaya Bahan Baku Langsung
Komponen utama dari HPP furniture adalah bahan baku langsung, yaitu bahan yang menjadi bagian dari produk jadi. Dalam industri mebel, bahan baku utama adalah kayu, baik kayu solid maupun kayu olahan seperti MDF atau multipleks.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Ini adalah biaya upah yang diberikan kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses pembuatan furniture.
Biaya Overhead Pabrik
Termasuk biaya listrik, sewa, peralatan produksi, penyusutan, dan biaya tidak langsung lainnya yang mendukung proses produksi.
Biaya Tidak Terduga
Sering kali terjadi pemborosan atau kerusakan bahan, serta biaya tambahan untuk finishing atau perbaikan. Biaya ini harus diantisipasi dalam HPP.
Perhitungan Bahan Baku dengan Metode Kubikasi
Apa Itu Metode Kubikasi?
Kubikasi adalah metode pengukuran volume bahan baku, khususnya kayu, dalam satuan kubik atau meter kubik (m³). Umumnya digunakan untuk kayu balok atau log.
Rumus Kubikasi
Rumus kubikasi tergantung bentuk kayu. Untuk kayu balok, rumusnya:
Volume = Panjang (m) × Lebar (m) × Tebal (m)
Jika menggunakan satuan sentimeter:
Volume = (P × L × T) / 1.000.000
Contoh: Kayu berukuran 200 cm × 15 cm × 5 cm:
Volume = (200 × 15 × 5) / 1.000.000 = 0,015 m³
Harga Pembelian Berdasarkan Volume
Setelah volume dihitung, tinggal dikalikan dengan harga per m³ dari supplier.
Contoh:
-
Volume kayu: 0,015 m³
-
Harga kayu per m³: Rp 6.000.000
-
Maka, harga kayu = 0,015 × Rp 6.000.000 = Rp 90.000
Langkah-Langkah Menghitung HPP Furniture
Menentukan Total Bahan Baku
Buat daftar semua bahan baku yang dibutuhkan, termasuk kayu, lem, paku, pelitur, dll. Hitung volume dan total harganya.
Contoh:
Bahan Baku | Ukuran (cm) | Volume (m³) | Harga/m³ | Total Harga |
---|---|---|---|---|
Kayu Jati | 200×15×5 | 0.015 | 6.000.000 | 90.000 |
Kayu Mahoni | 180×12×4 | 0.00864 | 5.500.000 | 47.520 |
Lem, paku, dll | - | - | - | 25.000 |
Total | Rp162.520 |
Asumsikan 2 tukang bekerja selama 2 hari dengan upah Rp 100.000/hari.
Total biaya tenaga kerja = 2 × 2 × Rp 100.000 = Rp 400.000
Biaya Overhead
Misalnya:
-
Listrik: Rp 50.000
-
Sewa bengkel (dibagi per unit produksi): Rp 30.000
-
Penyusutan alat: Rp 20.000
Total overhead: Rp 100.000
Total HPP
HPP = Biaya Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Overhead
HPP = Rp 162.520 + Rp 400.000 + Rp 100.000 = Rp 662.520
Studi Kasus Perhitungan HPP Meja Kayu Jati
Spesifikasi Meja
-
Dimensi: 120 × 60 × 75 cm
-
Bahan utama: Kayu jati (kubikasi)
-
Jumlah komponen: 1 lembar top table, 4 kaki, 2 rangka samping
Kubikasi Bahan
Top table: 120×60×3 cm → 0.0216 m³
Kaki meja: 4 × (7×7×75 cm) → 0.0147 m³
Rangka samping: 2 × (120×5×5 cm) → 0.006 m³
Total volume kayu = 0.0216 + 0.0147 + 0.006 = 0.0423 m³
Harga kayu jati = Rp 6.000.000/m³
Total harga = 0.0423 × 6.000.000 = Rp 253.800
Biaya Produksi Lainnya
-
Lem, paku, amplas, pelitur: Rp 30.000
-
Tenaga kerja: Rp 300.000
-
Overhead: Rp 100.000
Total HPP
HPP = Rp 253.800 + Rp 30.000 + Rp 300.000 + Rp 100.000 = Rp 683.800
Menentukan Harga Jual
Margin Keuntungan
Misalnya target margin adalah 40%.
Harga jual = HPP / (1 - margin)
= Rp 683.800 / (1 - 0.4) = Rp 1.139.667
Bisa dibulatkan menjadi Rp 1.150.000
Tips dan Trik Efisiensi Produksi Furniture
Optimalkan Kubikasi
Gunakan kayu dengan ukuran yang mendekati kebutuhan komponen untuk mengurangi limbah.
Gunakan Software Perhitungan
Gunakan spreadsheet atau aplikasi akuntansi untuk mencatat volume, harga, dan total HPP dengan akurat.
Beli Bahan Baku dalam Jumlah Besar
Pembelian grosir bisa menurunkan harga per m³ dan memperkecil HPP.
Evaluasi HPP Secara Berkala
Harga bahan baku bisa berubah. Lakukan evaluasi minimal setiap 3 bulan.
Kesalahan Umum dalam Perhitungan HPP
-
Tidak menghitung sisa limbah produksi sebagai kerugian.
-
Mengabaikan biaya penyusutan alat kerja.
-
Tidak memperhitungkan biaya overhead secara proporsional.
-
Terlalu rendah menetapkan margin keuntungan.
Penutup
Menghitung HPP furniture dengan metode kubikasi memberikan pendekatan yang realistis dan efisien dalam pengendalian biaya produksi. Dengan pemahaman yang baik terhadap komponen biaya dan ketelitian dalam pengukuran volume bahan baku, produsen furniture dapat menentukan harga jual yang kompetitif sekaligus tetap menguntungkan.
Penggunaan metode kubikasi sangat direkomendasikan terutama bagi pengusaha mebel skala kecil hingga menengah yang mengandalkan pembelian bahan baku dari pemasok lokal. Dengan perhitungan yang tepat, usaha furniture Anda bisa lebih berkelanjutan dan berkembang pesat.