Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cara Menghitung HPP Furniture dengan Pembelian Bahan Baku Metode Kubikasi

24 Mei 2025 | Mei 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-24T01:49:25Z

 



Dalam industri mebel atau furniture, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) menjadi hal yang sangat vital untuk menjaga kestabilan bisnis dan memperoleh keuntungan yang sehat. Kesalahan dalam menghitung HPP dapat berujung pada kerugian atau penetapan harga jual yang tidak kompetitif. Salah satu metode unik yang umum digunakan dalam pengadaan bahan baku—terutama kayu—adalah metode kubikasi. Metode ini digunakan untuk mengukur volume bahan baku berbentuk log atau balok yang dijadikan dasar dalam perhitungan harga pembelian.


Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mendalam mengenai cara menghitung HPP furniture, termasuk pengertian HPP, komponen-komponennya, langkah-langkah perhitungan, dan penerapan metode kubikasi dalam pembelian bahan baku utama seperti kayu.


Memahami Harga Pokok Produksi (HPP)


Pengertian HPP

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang hingga siap dijual. Dalam konteks furniture, HPP mencakup seluruh biaya mulai dari pembelian bahan baku seperti kayu, biaya tenaga kerja, hingga biaya overhead pabrik.


Manfaat Menghitung HPP


Menghitung HPP memiliki beberapa manfaat krusial, antara lain:


  • Menentukan harga jual secara tepat.

  • Menghitung margin keuntungan secara akurat.

  • Mengendalikan biaya produksi.

  • Membantu pengambilan keputusan bisnis yang lebih rasional.


Komponen Biaya dalam HPP Furniture


Biaya Bahan Baku Langsung

Komponen utama dari HPP furniture adalah bahan baku langsung, yaitu bahan yang menjadi bagian dari produk jadi. Dalam industri mebel, bahan baku utama adalah kayu, baik kayu solid maupun kayu olahan seperti MDF atau multipleks.


Biaya Tenaga Kerja Langsung

Ini adalah biaya upah yang diberikan kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses pembuatan furniture.


Biaya Overhead Pabrik

Termasuk biaya listrik, sewa, peralatan produksi, penyusutan, dan biaya tidak langsung lainnya yang mendukung proses produksi.


Biaya Tidak Terduga

Sering kali terjadi pemborosan atau kerusakan bahan, serta biaya tambahan untuk finishing atau perbaikan. Biaya ini harus diantisipasi dalam HPP.


Perhitungan Bahan Baku dengan Metode Kubikasi


Apa Itu Metode Kubikasi?

Kubikasi adalah metode pengukuran volume bahan baku, khususnya kayu, dalam satuan kubik atau meter kubik (m³). Umumnya digunakan untuk kayu balok atau log.


Rumus Kubikasi

Rumus kubikasi tergantung bentuk kayu. Untuk kayu balok, rumusnya:

Volume = Panjang (m) × Lebar (m) × Tebal (m)

Jika menggunakan satuan sentimeter:

Volume = (P × L × T) / 1.000.000

Contoh: Kayu berukuran 200 cm × 15 cm × 5 cm:

Volume = (200 × 15 × 5) / 1.000.000 = 0,015 m³


Harga Pembelian Berdasarkan Volume

Setelah volume dihitung, tinggal dikalikan dengan harga per m³ dari supplier.

Contoh:

  • Volume kayu: 0,015 m³

  • Harga kayu per m³: Rp 6.000.000

  • Maka, harga kayu = 0,015 × Rp 6.000.000 = Rp 90.000


Langkah-Langkah Menghitung HPP Furniture


Menentukan Total Bahan Baku


Buat daftar semua bahan baku yang dibutuhkan, termasuk kayu, lem, paku, pelitur, dll. Hitung volume dan total harganya.


Contoh:

Bahan BakuUkuran (cm)Volume (m³)Harga/m³Total Harga
Kayu Jati200×15×50.0156.000.00090.000
Kayu Mahoni180×12×40.008645.500.00047.520
Lem, paku, dll---25.000
TotalRp162.520


Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Asumsikan 2 tukang bekerja selama 2 hari dengan upah Rp 100.000/hari.

Total biaya tenaga kerja = 2 × 2 × Rp 100.000 = Rp 400.000


Biaya Overhead

Misalnya:

  • Listrik: Rp 50.000

  • Sewa bengkel (dibagi per unit produksi): Rp 30.000

  • Penyusutan alat: Rp 20.000

Total overhead: Rp 100.000


Total HPP

HPP = Biaya Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Overhead

HPP = Rp 162.520 + Rp 400.000 + Rp 100.000 = Rp 662.520


Studi Kasus Perhitungan HPP Meja Kayu Jati


Spesifikasi Meja

  • Dimensi: 120 × 60 × 75 cm

  • Bahan utama: Kayu jati (kubikasi)

  • Jumlah komponen: 1 lembar top table, 4 kaki, 2 rangka samping


Kubikasi Bahan

Top table: 120×60×3 cm → 0.0216 m³
Kaki meja: 4 × (7×7×75 cm) → 0.0147 m³
Rangka samping: 2 × (120×5×5 cm) → 0.006 m³

Total volume kayu = 0.0216 + 0.0147 + 0.006 = 0.0423 m³

Harga kayu jati = Rp 6.000.000/m³
Total harga = 0.0423 × 6.000.000 = Rp 253.800


Biaya Produksi Lainnya

  • Lem, paku, amplas, pelitur: Rp 30.000

  • Tenaga kerja: Rp 300.000

  • Overhead: Rp 100.000


Total HPP

HPP = Rp 253.800 + Rp 30.000 + Rp 300.000 + Rp 100.000 = Rp 683.800


Menentukan Harga Jual


Margin Keuntungan

Misalnya target margin adalah 40%.

Harga jual = HPP / (1 - margin)
= Rp 683.800 / (1 - 0.4) = Rp 1.139.667

Bisa dibulatkan menjadi Rp 1.150.000


Tips dan Trik Efisiensi Produksi Furniture


Optimalkan Kubikasi

Gunakan kayu dengan ukuran yang mendekati kebutuhan komponen untuk mengurangi limbah.


Gunakan Software Perhitungan

Gunakan spreadsheet atau aplikasi akuntansi untuk mencatat volume, harga, dan total HPP dengan akurat.


Beli Bahan Baku dalam Jumlah Besar

Pembelian grosir bisa menurunkan harga per m³ dan memperkecil HPP.


Evaluasi HPP Secara Berkala

Harga bahan baku bisa berubah. Lakukan evaluasi minimal setiap 3 bulan.


Kesalahan Umum dalam Perhitungan HPP

  • Tidak menghitung sisa limbah produksi sebagai kerugian.

  • Mengabaikan biaya penyusutan alat kerja.

  • Tidak memperhitungkan biaya overhead secara proporsional.

  • Terlalu rendah menetapkan margin keuntungan.


Penutup

Menghitung HPP furniture dengan metode kubikasi memberikan pendekatan yang realistis dan efisien dalam pengendalian biaya produksi. Dengan pemahaman yang baik terhadap komponen biaya dan ketelitian dalam pengukuran volume bahan baku, produsen furniture dapat menentukan harga jual yang kompetitif sekaligus tetap menguntungkan.


Penggunaan metode kubikasi sangat direkomendasikan terutama bagi pengusaha mebel skala kecil hingga menengah yang mengandalkan pembelian bahan baku dari pemasok lokal. Dengan perhitungan yang tepat, usaha furniture Anda bisa lebih berkelanjutan dan berkembang pesat.

×
Berita Terbaru Update