Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cara Mengatur Suhu dan Kelembaban di dalam Kandang Ayam Pedaging

15 Des 2024 | Desember 15, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-27T05:58:07Z


Ayam pedaging atau yang lebih dikenal dengan ayam broiler merupakan komoditas unggas yang memiliki pertumbuhan cepat dan kebutuhan pasar tinggi. Dalam kurun waktu 30–40 hari, ayam pedaging sudah bisa dipanen dengan bobot ideal. Namun, pencapaian tersebut hanya bisa diraih apabila manajemen pemeliharaan dilakukan secara optimal, terutama dalam hal pengaturan suhu dan kelembaban kandang.


Suhu dan kelembaban berperan penting karena ayam pedaging sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Ayam tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga mekanisme pengaturan suhu tubuh sangat terbatas. Jika suhu terlalu tinggi, ayam akan cepat mengalami stres panas (heat stress). Sebaliknya, jika terlalu rendah, ayam bisa kedinginan dan mengalami kematian. Demikian pula dengan kelembaban, kondisi yang terlalu lembap akan memicu pertumbuhan bakteri, virus, maupun jamur yang dapat mengganggu kesehatan ayam.


Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam kandang ayam pedaging, mulai dari prinsip dasar, standar suhu ideal, hingga strategi praktis yang bisa diterapkan peternak.


Pentingnya Mengatur Suhu dan Kelembaban


  1. Menjaga kenyamanan ayam
    Ayam yang berada pada suhu dan kelembaban ideal akan lebih nyaman, aktif makan, dan jarang mengalami stres.

  2. Mendukung pertumbuhan optimal
    Suhu yang tepat mempercepat konversi pakan menjadi daging. Artinya, biaya pakan lebih efisien dan bobot badan ayam meningkat sesuai target.

  3. Mengurangi risiko penyakit
    Kelembaban tinggi biasanya menjadi pemicu munculnya penyakit seperti CRD, coccidiosis, hingga infeksi jamur pada litter. Dengan pengaturan yang baik, resiko ini bisa ditekan.

  4. Meningkatkan efisiensi usaha
    Mortalitas rendah, bobot panen optimal, dan penggunaan pakan yang efisien pada akhirnya meningkatkan keuntungan usaha.


Standar Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Pedaging


Pengaturan suhu dan kelembaban tidak bisa disamaratakan untuk semua umur ayam. Setiap fase pertumbuhan membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda.


Fase Brooding (0–14 hari)

  • Suhu: 32–35 °C pada minggu pertama, kemudian diturunkan bertahap 2–3 °C per minggu.

  • Kelembaban: 60–70%.
    Pada fase ini, anak ayam (DOC) belum mampu mengatur suhu tubuh dengan baik. Oleh karena itu, pemanas menjadi faktor utama untuk menjaga keseimbangan suhu.


Fase Grower (15–28 hari)

  • Suhu: 26–30 °C.

  • Kelembaban: 50–70%.
    Ayam mulai lebih tahan terhadap perubahan lingkungan, namun tetap rentan terhadap kelembaban tinggi.


Fase Finisher (29 hari hingga panen)

  • Suhu: 24–28 °C.

  • Kelembaban: 50–65%.
    Pada fase akhir, bobot ayam meningkat pesat. Suhu terlalu panas akan membuat ayam malas makan, sedangkan suhu terlalu dingin bisa meningkatkan konsumsi pakan tanpa diikuti pertambahan berat badan yang maksimal.


Faktor yang Mempengaruhi Suhu dan Kelembaban Kandang


  1. Jenis kandang

    • Kandang terbuka: lebih dipengaruhi kondisi cuaca luar.

    • Kandang semi-closed: memungkinkan kontrol lebih baik dengan ventilasi tambahan.

    • Kandang closed house: suhu dan kelembaban dapat diatur lebih presisi dengan sistem otomatis.

  2. Jumlah ayam dalam kandang
    Populasi yang terlalu padat meningkatkan suhu dan kelembaban akibat akumulasi panas tubuh dan kotoran.

  3. Bahan litter
    Litter yang basah mempercepat peningkatan kelembaban, sedangkan litter kering membantu menyerap kelembapan berlebih.

  4. Ventilasi udara
    Sirkulasi udara yang buruk menyebabkan kelembaban tinggi, penumpukan gas amonia, dan meningkatkan suhu kandang.

  5. Kondisi lingkungan luar
    Musim hujan biasanya meningkatkan kelembaban, sedangkan musim kemarau cenderung meningkatkan suhu.


Strategi Mengatur Suhu Kandang Ayam Pedaging


Penggunaan Pemanas (Heater)


Pada fase brooding, pemanas adalah kunci keberhasilan. Jenis pemanas yang umum digunakan:


  • Gas brooder: menghasilkan panas merata, cocok untuk skala besar.

  • Lampu pijar atau listrik: mudah dipasang, cocok untuk skala kecil.

  • Kompor minyak tanah: lebih murah, tapi asap bisa mengganggu ayam.


Tips penggunaan pemanas:


  • Pasang termometer di beberapa titik untuk memastikan suhu merata.

  • Jangan menempatkan pemanas terlalu dekat dengan dinding atau ventilasi.

  • Lakukan pengecekan rutin agar tidak terjadi kebocoran gas.


Sistem Ventilasi


Ventilasi berfungsi menukar udara panas dengan udara segar dari luar. Beberapa cara:


  • Ventilasi alami: memanfaatkan jendela atau celah pada kandang terbuka.

  • Ventilasi mekanis: menggunakan exhaust fan atau blower untuk mengatur sirkulasi udara.

  • Tunnel ventilation: aliran udara dipaksa masuk melalui satu sisi dan keluar di sisi lain dengan kecepatan tertentu.


Pendinginan Kandang


Untuk menurunkan suhu pada siang hari, beberapa teknik bisa digunakan:


  • Spray atau fogging system: menyemprotkan butiran air halus di udara untuk menurunkan suhu.

  • Evaporative cooling pad: air mengalir melalui pad khusus, kemudian udara yang melewati pad menjadi lebih sejuk.

  • Peneduh alami: menanam pohon di sekitar kandang untuk menurunkan suhu lingkungan.


Desain Atap dan Dinding


  • Atap tinggi dengan bahan yang tidak menyerap panas (misalnya genteng atau seng berlapis aluminium foil).

  • Dinding semi-terbuka untuk memudahkan sirkulasi.

  • Orientasi kandang sebaiknya memanjang ke arah timur–barat untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.


Strategi Mengatur Kelembaban Kandang Ayam Pedaging


Pengelolaan Litter


  • Gunakan bahan litter yang baik seperti sekam padi, serutan kayu, atau kulit kacang.

  • Tebal litter minimal 5–7 cm.

  • Lakukan pengadukan litter secara rutin untuk mencegah kelembaban berlebih.

  • Segera ganti bagian litter yang basah karena tumpahan air minum.


Manajemen Air Minum


  • Gunakan nipple drinker untuk mengurangi tumpahan air.

  • Periksa saluran air secara rutin agar tidak terjadi kebocoran.

  • Letakkan wadah minum di ketinggian yang sesuai dengan umur ayam.


Ventilasi untuk Mengurangi Uap Air


Ventilasi bukan hanya berfungsi menurunkan suhu, tapi juga membuang uap air dari kotoran dan pernapasan ayam. Sirkulasi udara yang baik menurunkan kelembaban secara signifikan.


Pengaturan Kepadatan Populasi


Populasi yang terlalu padat meningkatkan kelembaban karena kotoran dan uap air lebih banyak. Ikuti standar kepadatan ideal:

  • 8–10 ekor/m² pada fase awal.

  • 5–7 ekor/m² menjelang panen.


Kontrol Saat Musim Hujan


Musim hujan cenderung meningkatkan kelembaban. Solusi:

  • Tambahkan alas plastik di bawah litter untuk mengurangi rembesan air dari tanah.

  • Pastikan atap dan dinding tidak bocor.

  • Tinggikan pondasi kandang minimal 30 cm dari tanah.


Tanda-Tanda Suhu dan Kelembaban Tidak Ideal


Suhu Terlalu Panas

  • Ayam terengah-engah (panting).

  • Menjauh dari pemanas atau mencari tempat teduh.

  • Konsumsi pakan turun.

  • Kematian mendadak pada siang hari.


Suhu Terlalu Dingin

  • Ayam bergerombol mendekati pemanas.

  • Aktivitas menurun.

  • Pertumbuhan lambat.

  • Risiko penyakit pernapasan meningkat.


Kelembaban Terlalu Tinggi

  • Litter basah dan berbau amonia.

  • Bulu ayam tampak kotor dan lembap.

  • Tingkat penyakit meningkat.

  • Pertumbuhan jamur di sekitar kandang.


Kelembaban Terlalu Rendah

  • Debu berlebih di dalam kandang.

  • Ayam sering batuk atau bersin.

  • Kesehatan saluran pernapasan terganggu.


Teknologi Modern dalam Mengatur Suhu dan Kelembaban


Seiring perkembangan industri perunggasan, berbagai teknologi modern hadir untuk mempermudah peternak:


  1. Sensor otomatis
    Sensor suhu dan kelembaban yang terhubung dengan sistem kontrol kandang dapat memberikan data real-time.

  2. Sistem closed house otomatis
    Mengatur ventilasi, pemanas, dan pendinginan secara terintegrasi.

  3. Aplikasi monitoring
    Beberapa peternakan besar sudah menggunakan aplikasi berbasis IoT untuk memantau kondisi kandang melalui smartphone.

  4. Alarm peringatan
    Alarm akan berbunyi ketika suhu atau kelembaban keluar dari batas normal, sehingga peternak bisa segera mengambil tindakan.


Studi Kasus di Lapangan


Seorang peternak di Jawa Tengah dengan populasi 10.000 ekor ayam pedaging menggunakan kandang semi-closed house. Pada musim kemarau, suhu di dalam kandang sering mencapai 34 °C. Untuk mengatasi hal tersebut, peternak menerapkan sistem fogging setiap 2 jam sekali pada siang hari. Hasilnya, suhu berhasil diturunkan hingga 29 °C dan mortalitas ayam turun drastis.


Di sisi lain, peternak di Jawa Barat menghadapi masalah kelembaban tinggi saat musim hujan. Litter sering basah dan berbau amonia. Solusi yang dilakukan adalah mengganti sistem minum manual ke nipple drinker serta menambahkan ventilasi mekanis dengan exhaust fan. Dalam 2 periode pemeliharaan, kelembaban rata-rata turun dari 85% menjadi 65%, dan performa ayam meningkat signifikan.


Kesimpulan


Pengaturan suhu dan kelembaban kandang ayam pedaging merupakan salah satu kunci utama keberhasilan budidaya. Suhu ideal berkisar antara 24–35 °C tergantung umur ayam, sedangkan kelembaban ideal berada di kisaran 50–70%. Faktor penting yang memengaruhi adalah jenis kandang, ventilasi, kepadatan, litter, serta kondisi lingkungan sekitar.


Strategi yang bisa diterapkan meliputi penggunaan pemanas, sistem ventilasi, pendinginan kandang, pengelolaan litter, manajemen air minum, serta penerapan teknologi modern. Peternak juga harus peka terhadap tanda-tanda perubahan perilaku ayam sebagai indikator kondisi lingkungan yang tidak ideal.


Dengan manajemen suhu dan kelembaban yang tepat, peternak tidak hanya menjaga kesehatan ayam, tetapi juga meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, serta keuntungan usaha.

×
Berita Terbaru Update