Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Panduan Beternak Ayam Pedaging untuk Pemula

13 Des 2024 | Desember 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-16T04:28:04Z



Beternak ayam pedaging atau ayam broiler merupakan salah satu usaha peternakan yang menjanjikan karena permintaan pasar terhadap daging ayam terus meningkat. Bagi pemula, memulai usaha ini memang memerlukan persiapan dan pemahaman yang tepat agar usaha dapat berjalan dengan baik dan menguntungkan. Artikel ini akan membahas panduan lengkap beternak ayam pedaging mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, pakan, hingga manajemen pemeliharaan dan pemasaran.

1. Mengenal Ayam Pedaging

Ayam pedaging atau broiler adalah jenis ayam hasil persilangan yang ditujukan khusus untuk menghasilkan daging dalam waktu singkat. Ciri khas ayam broiler adalah pertumbuhan yang sangat cepat. Dalam waktu 5–7 minggu ayam pedaging ini sudah bisa dipanen dengan bobot rata-rata 1,5–2,5 kg.

2. Persiapan Awal

Sebelum memulai usaha beternak, ada beberapa persiapan penting yang harus dilakukan:

a. Menentukan Lokasi Pilih lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari pencemaran bau dan risiko penyakit. Lokasi harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan mudah dijangkau kendaraan.

b. Menyiapkan Modal Modal awal digunakan untuk pembangunan kandang, pembelian bibit, pakan, vaksin, serta biaya operasional lainnya.

c. Izin Usaha Untuk skala besar, pastikan mengurus izin usaha dan perizinan lingkungan dari instansi terkait.

3. Pembuatan dan Persiapan Kandang

a. Tipe Kandang Ada dua tipe kandang ayam pedaging yang umum digunakan:

  • Kandang litter (lantai sekam)

  • Kandang panggung

Untuk pemula, kandang litter lebih mudah dan murah dibuat.

b. Ventilasi dan Pencahayaan Pastikan di dalam kandang memiliki sistem ventilasi yang baik sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik. Jika perlu menggunakan tambahan sistem pencahayaan yang panjang untuk memperpanjang waktu makan ayam, terutama pada saat malam hari. 

c. Kepadatan Kandang Idealnya, 1 meter persegi diisi 10–12 ekor anak ayam (DOC) pada awal pemeliharaan dan dikurangi seiring pertumbuhan.

d. Peralatan Kandang

  • Tempat makan dan minum

  • Pemanas (brooder)

  • Termometer dan hygrometer

  • Lampu

4. Pemilihan Bibit (DOC)

Bibit ayam yang baik sangat menentukan keberhasilan usaha. Ciri-ciri DOC berkualitas:

  • Gerakannya lincah

  • Bulu kering dan mengkilap

  • Tidak cacat

  • Ukuran seragam

  • Responsif terhadap suara atau gerakan

Belilah DOC dari hatchery atau penjual terpercaya dan bersertifikat.

5. Pakan dan Nutrisi

Pakan adalah faktor utama dalam pertumbuhan ayam broiler. Jenis pakan dibagi berdasarkan fase pertumbuhan:

  • Starter (0–2 minggu): Mengandung protein tinggi (22–24%)

  • Grower (2–4 minggu): Protein 20–22%

  • Finisher (4–6 minggu): Protein 18–20%

Pakan dapat berupa pakan pabrikan atau racikan sendiri, namun pastikan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi.

Air minum harus selalu tersedia dan bersih. Bisa ditambahkan vitamin atau probiotik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam.

6. Manajemen Pemeliharaan

a. Suhu dan Kelembapan Pada minggu pertama, suhu ideal 32–35°C. Suhu diturunkan secara bertahap setiap minggunya. Gunakan pemanas seperti lampu pijar atau gas brooder.

b. Pencahayaan Cahaya memengaruhi nafsu makan ayam. Pada fase awal, pencahayaan 24 jam. Setelah minggu ketiga, dapat dikurangi menjadi 16–18 jam.

c. Kesehatan dan Vaksinasi Pemberian vaksin sesuai jadwal:

  • Hari ke-3: ND (Newcastle Disease) tetes mata

  • Hari ke-7: Gumboro

  • Hari ke-14: ND ulang

Lakukan pengamatan rutin terhadap gejala penyakit dan segera pisahkan ayam yang sakit.

d. Kebersihan Kandang Kebersihan kandang dijalankan secara rutin, terutama dari kontaminasi kotoran dan sisa pakan yang membuat kandang menjadi lembab dan bau. Jika perlu ditambahkan atau dilakukan penggantian sekam. 

7. Panen dan Pasca Panen

Ayam dapat dipanen pada usia 5–7 minggu tergantung bobot target dan permintaan pasar. Sebelum panen:

  • Ayam diberi perlakuan puasa makan selama 8–12 jam tetapi masih diberikan air minum

  • Penangkapan di malam hari untuk mencegah stress pada ayam

  • Gunakan peti atau keranjang khusus

Setelah panen, kandang harus dibersihkan dan didesinfeksi sebelum digunakan kembali.

8. Pemasaran Hasil Ternak

Pemasaran bisa dilakukan melalui beberapa cara:

  • Menjual langsung ke pasar tradisional

  • Menjual ke pengepul atau rumah potong

  • Menjalin kemitraan dengan perusahaan integrator

Strategi pemasaran yang baik bisa meningkatkan keuntungan dan memperluas jaringan distribusi.

9. Tips Sukses Beternak Ayam Pedaging

  • Catat semua kegiatan: Pemantauan harian, jumlah pakan, jumlah kematian, dan vaksinasi

  • Belajar dari pengalaman: Terus evaluasi setiap periode pemeliharaan

  • Jaga kebersihan dan biosekuriti: Memaksimalkan fungsi biosekuriti dengan mencegah lalu lintas kontaminan di sekitar area kandang

  • Ikuti perkembangan teknologi: Gunakan alat bantu seperti sensor suhu, sistem pemberian pakan otomatis, dll.

10. Perhitungan Usaha (Simulasi Sederhana)

Misalnya beternak 500 ekor ayam:

  • Harga DOC: Rp6.000 x 500 = Rp3.000.000

  • Pakan (50 kg/minggu x 6 minggu x Rp8.000) = Rp2.400.000

  • Obat, vitamin, vaksin = Rp500.000

  • Biaya listrik dan operasional = Rp300.000

  • Total biaya = Rp6.200.000

Jika panen 450 ekor (5–10% kematian) dengan bobot rata-rata 2 kg:

  • 450 ekor x 2 kg x Rp22.000/kg = Rp19.800.000

  • Keuntungan kotor = Rp19.800.000 - Rp6.200.000 = Rp13.600.000

Kesimpulan

Beternak ayam pedaging memberikan peluang usaha yang menguntungkan dan menjanjikan pagi pemilik, namun dengan catatan pengelolaan secara profesional. Pemula perlu memahami aspek teknis dan manajemen mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, pemeliharaan, hingga pemasaran. Disiplin, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar adalah kunci utama dalam menjalankan usaha ini.

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan para pemula bisa lebih percaya diri untuk memulai dan sukses dalam beternak ayam pedaging.




×
Berita Terbaru Update