Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Panduan Membangun Toko Kelontong Dimana Saja dan Simulasi Perhitungan Kelayakan Bisnisnya

15 Mei 2025 | Mei 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-16T04:10:45Z

 


Toko kelontong merupakan salah satu jenis usaha ritel tradisional yang menjual berbagai kebutuhan pokok sehari-hari. Usaha ini relatif mudah dijalankan, memiliki potensi pasar yang luas, dan bisa dimulai dengan modal yang fleksibel. Dengan strategi yang tepat, toko kelontong bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil. Artikel ini akan mengulas secara lengkap bagaimana membangun toko kelontong dari nol dan menyajikan simulasi perhitungan kelayakan bisnisnya.


1. Mengapa Memilih Usaha Toko Kelontong?

  • Kebutuhan Pokok: Barang yang dijual merupakan kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak, sabun, dan lainnya.

  • Pasar Luas: Masyarakat dari berbagai kalangan menjadi target pasar.

  • Fleksibel Lokasi: Bisa dijalankan di rumah, ruko, atau lahan sewaan.

  • Skalabilitas: Dapat dimulai dari skala kecil dan dikembangkan seiring waktu.

2. Persiapan Awal Membangun Toko Kelontong

a. Riset Pasar

  • Identifikasi kebutuhan masyarakat sekitar.

  • Perhatikan pesaing di sekitar lokasi.

b. Penentuan Lokasi

  • Lokasi strategis: pinggir jalan, dekat perumahan, atau pasar.

  • Pastikan mudah diakses dan terlihat jelas.

c. Perizinan Usaha

  • Urus izin usaha mikro kecil (IUMK).

  • Jika perlu, buat NPWP untuk keperluan perpajakan.

3. Modal dan Peralatan yang Dibutuhkan

a. Estimasi Modal Awal

KebutuhanEstimasi Biaya
Sewa/tempat (jika tidak di rumah)Rp5.000.000
Etalase, rak, meja kursiRp3.000.000
Timbangan digital/manualRp500.000
Peralatan kasir (laci, kalkulator)Rp500.000
Stok barang awalRp10.000.000
Papan nama dan spandukRp300.000
Lain-lain (kantong, label)Rp700.000
TotalRp20.000.000

b. Sumber Modal

  • Tabungan pribadi.

  • Pinjaman koperasi atau keluarga.

4. Menentukan Produk yang Dijual

a. Kategori Produk

  • Sembako: beras, minyak goreng, gula, garam, mie instan.

  • Produk kebersihan: sabun, deterjen, shampoo.

  • Minuman dan makanan ringan.

  • Alat tulis, peralatan dapur sederhana.

b. Tips Pengelolaan Stok

  • Gunakan sistem pencatatan (buku tulis atau aplikasi).

  • Belanja dari grosir atau distributor untuk harga terbaik.

5. Menjalankan Operasional Harian

a. Jam Operasional

  • Umumnya buka dari jam 06.00–21.00.

b. Pelayanan dan Promosi

  • Layani pelanggan dengan ramah.

  • Beri diskon atau hadiah kecil untuk pembelian tertentu.

  • Gunakan promosi dari pemasok (misalnya produk bonus).

c. Pencatatan dan Evaluasi

  • Catat semua transaksi harian.

  • Lakukan rekap penjualan mingguan dan bulanan.

6. Simulasi Perhitungan Kelayakan Usaha

a. Asumsi Umum

  • Modal awal: Rp20.000.000

  • Penjualan rata-rata per hari: Rp1.000.000

  • Laba bersih harian: 15% dari penjualan

  • Biaya operasional bulanan: Rp2.000.000

b. Perhitungan

  • Pendapatan kotor bulanan: Rp1.000.000 x 30 = Rp30.000.000

  • Laba bersih bulanan: 15% x Rp30.000.000 = Rp4.500.000

  • Biaya operasional bulanan: Rp2.000.000

  • Laba bersih setelah operasional: Rp4.500.000 - Rp2.000.000 = Rp2.500.000

  • ROI (Return on Investment):

    • Total laba bersih tahunan = Rp2.500.000 x 12 = Rp30.000.000

    • ROI = (Rp30.000.000 / Rp20.000.000) x 100% = 150%/tahun

Kesimpulan: Dengan perhitungan di atas, usaha toko kelontong layak dijalankan karena memberikan pengembalian investasi yang cukup tinggi.

7. Strategi Pengembangan Toko Kelontong

  • Menambah jenis produk (misalnya alat rumah tangga, LPG, pulsa).

  • Menawarkan layanan pesan antar.

  • Mendaftar ke platform digital seperti GrabMart atau Tokopedia.

  • Meningkatkan pelayanan dengan sistem kasir digital dan pencatatan stok.

Penutup

Membangun toko kelontong bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika dijalankan dengan persiapan dan strategi yang tepat. Modal yang relatif kecil, produk yang selalu dibutuhkan, serta peluang lokasi yang fleksibel membuat bisnis ini cocok dijalankan di kota maupun desa. Dengan perencanaan yang matang dan evaluasi rutin, toko kelontong bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang.

×
Berita Terbaru Update