Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

5 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Peternakan Ayam Pedaging

17 Des 2024 | Desember 17, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-28T09:39:38Z


Peternakan ayam pedaging atau broiler merupakan salah satu sektor peternakan yang paling menjanjikan di Indonesia. Dengan permintaan daging ayam yang terus meningkat dari tahun ke tahun, usaha ini kerap menjadi pilihan para peternak, baik skala kecil maupun besar. Namun, di balik peluang yang besar, ada tantangan serius yang harus dihadapi, yaitu serangan penyakit.


Penyakit pada ayam pedaging bisa datang kapan saja, terutama jika manajemen pemeliharaan, kebersihan kandang, dan pemberian pakan tidak diperhatikan secara optimal. Satu kasus penyakit yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebar cepat ke seluruh populasi ayam, menyebabkan angka kematian tinggi, penurunan bobot badan, hingga kerugian finansial besar bagi peternak.


Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam 5 jenis penyakit yang paling sering menyerang peternakan ayam pedaging. Pembahasan mencakup penyebab, gejala klinis, cara penularan, hingga langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh peternak agar usaha tetap berjalan lancar.


1. Newcastle Disease (ND) / Tetelo


Newcastle Disease, atau lebih dikenal peternak dengan nama tetelo, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Penyakit ini tergolong sangat berbahaya karena tingkat penularannya yang cepat dan dapat menyerang semua umur ayam.


Gejala Klinis


  • Ayam tampak lesu, bulu mengembang, dan tidak aktif.

  • Gangguan pernapasan seperti batuk, bersin, dan megap-megap.

  • Kotoran encer berwarna kehijauan.

  • Gangguan saraf seperti leher terpuntir (torticollis) atau berjalan berputar.

  • Penurunan produksi pakan dan air minum secara drastis.


Cara Penularan


Virus ND bisa menyebar melalui udara (airborne), kontak langsung dengan ayam sakit, serta peralatan kandang yang terkontaminasi. Peternakan dengan biosekuriti rendah sangat rentan terhadap wabah ini.


Dampak Ekonomi


Kerugian akibat ND sangat besar. Angka kematian bisa mencapai 80–100% jika tidak segera ditangani, dan ayam yang selamat biasanya mengalami pertumbuhan terhambat.


Pencegahan


  • Melakukan vaksinasi ND secara rutin sesuai jadwal.

  • Menjaga kebersihan kandang dan membatasi keluar-masuk orang yang tidak berkepentingan.

  • Mengisolasi ayam baru sebelum digabungkan dengan populasi lama.


2. Infectious Bursal Disease (IBD) / Gumboro


Penyakit kedua yang sering menyerang ayam pedaging adalah Infectious Bursal Disease (IBD) atau yang lebih populer disebut Gumboro. Penyakit ini menyerang organ bursa Fabricius pada ayam muda dan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.


Gejala Klinis


  • Ayam tampak lesu, nafsu makan turun drastis.

  • Bulu kusam, terutama di sekitar dubur basah karena diare.

  • Diare encer berwarna putih kekuningan.

  • Dehidrasi, ayam sering terlihat mengantuk dan tidak aktif.

  • Kadang disertai pendarahan pada otot dada dan paha.


Cara Penularan


Virus Gumboro sangat resisten terhadap lingkungan, bisa bertahan di kandang selama berbulan-bulan. Penularan terjadi lewat pakan, air minum, kotoran ayam, maupun kontak dengan peralatan kandang yang terkontaminasi.


Dampak Ekonomi


Meskipun angka kematian akibat IBD tidak setinggi ND, penyakit ini sangat merugikan karena ayam yang terserang kehilangan daya tahan tubuh. Akibatnya, ayam menjadi rentan terhadap penyakit lain seperti CRD (Chronic Respiratory Disease) atau kolera.


Pencegahan


  • Vaksinasi Gumboro sesuai rekomendasi dokter hewan.

  • Menjaga sanitasi kandang, terutama kelembaban.

  • Menggunakan desinfektan secara rutin untuk mencegah virus bertahan di lingkungan.


3. Chronic Respiratory Disease (CRD)


Chronic Respiratory Disease (CRD) adalah penyakit pernapasan kronis pada ayam yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Penyakit ini sering muncul jika manajemen kandang buruk, ventilasi kurang baik, atau terjadi kepadatan ayam terlalu tinggi.


Gejala Klinis


  • Bersin-bersin dan keluar lendir dari hidung.

  • Mata berair atau bengkak (conjunctivitis).

  • Suara ngorok saat ayam bernapas.

  • Nafsu makan menurun sehingga bobot badan tidak tercapai.

  • Pertumbuhan lambat dan ayam tampak kurus.


Cara Penularan


Penularan terjadi melalui kontak langsung antar ayam atau melalui udara di dalam kandang. Bakteri juga bisa terbawa dari induk ayam ke anak ayam melalui telur (penularan vertikal).


Dampak Ekonomi


CRD jarang menyebabkan kematian massal, tetapi menyebabkan penurunan performa ayam. Ayam pedaging gagal mencapai bobot panen sesuai target sehingga harga jual turun.


Pencegahan


  • Mengatur ventilasi kandang agar sirkulasi udara optimal.

  • Memberikan pakan berkualitas dengan tambahan vitamin untuk menjaga imunitas.

  • Menjaga kepadatan kandang agar tidak terlalu penuh.

  • Jika terjadi infeksi, dapat diberikan antibiotik sesuai anjuran dokter hewan.


4. Coccidiosis


Coccidiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Eimeria. Penyakit ini sangat umum terjadi di peternakan ayam pedaging, terutama pada kondisi kandang yang lembab dan kotor.


Gejala Klinis


  • Ayam terlihat lemah, bulu kusam, dan sering berkelompok.

  • Diare berdarah atau bercampur lendir.

  • Nafsu makan menurun tajam.

  • Anemia, jengger pucat, dan pertumbuhan terganggu.


Cara Penularan


Kista parasit Eimeria terdapat di kotoran ayam dan bisa bertahan lama di lingkungan yang lembab. Penularan terjadi ketika ayam memakan pakan atau air minum yang sudah terkontaminasi kista tersebut.


Dampak Ekonomi


Coccidiosis bisa menyebabkan kematian massal, terutama pada ayam usia muda. Ayam yang selamat biasanya memiliki pertumbuhan buruk sehingga tidak efisien secara ekonomi.


Pencegahan


  • Menjaga kebersihan kandang dan mengatur kelembaban.

  • Memberikan obat anticoccidia sesuai anjuran.

  • Menggunakan litter kering dan rutin diganti.

  • Vaksinasi coccidiosis juga sudah tersedia di beberapa daerah.


5. Kolibasilosis (Colibacillosis)


Kolibasilosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Penyakit ini sering muncul sebagai infeksi sekunder setelah ayam melemah karena penyakit lain, misalnya CRD atau Gumboro.


Gejala Klinis


  • Nafsu makan menurun, ayam tampak lesu.

  • Gangguan pernapasan disertai cairan pada hidung.

  • Perut bengkak dan kadang disertai peradangan pada organ dalam.

  • Mortalitas bervariasi tergantung tingkat keparahan.


Cara Penularan


Bakteri E. coli menyebar melalui pakan, air minum, debu, atau peralatan kandang yang kotor. Lingkungan kandang yang lembab mempercepat penyebaran penyakit ini.


Dampak Ekonomi


Kolibasilosis menyebabkan angka kematian bervariasi, mulai dari rendah hingga tinggi, tergantung kondisi kandang dan daya tahan ayam. Kerugian terbesar adalah pertumbuhan ayam yang terhambat dan meningkatnya biaya pengobatan.


Pencegahan


  • Menjaga sanitasi kandang dan peralatan.

  • Memberikan pakan yang bersih dan tidak berjamur.

  • Memberikan antibiotik sesuai resep dokter hewan jika terjadi wabah.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh ayam dengan vitamin dan probiotik.


Strategi Umum Pencegahan Penyakit di Peternakan Ayam Pedaging


Selain langkah pencegahan khusus untuk masing-masing penyakit, ada strategi umum yang wajib dilakukan setiap peternak:


  1. Biosekuriti ketat: Membatasi akses keluar masuk orang, kendaraan, dan peralatan yang bisa membawa penyakit.

  2. Kebersihan kandang: Membersihkan kotoran secara rutin, menjaga kelembaban, serta memastikan ventilasi cukup.

  3. Pakan dan air berkualitas: Pastikan tidak ada kontaminasi jamur, bakteri, atau parasit.

  4. Vaksinasi teratur: Melakukan vaksin sesuai jadwal untuk mencegah penyakit utama.

  5. Manajemen kepadatan: Jangan terlalu padat agar ayam tidak stres dan memiliki ruang gerak cukup.

  6. Pengawasan rutin: Segera pisahkan ayam yang menunjukkan gejala sakit untuk mencegah penularan lebih luas.


Penutup


Mengelola peternakan ayam pedaging tidak hanya soal memberi pakan dan menunggu panen, tetapi juga tantangan menjaga kesehatan ayam dari ancaman penyakit. Lima penyakit utama — Newcastle Disease, Gumboro, CRD, Coccidiosis, dan Kolibasilosis — terbukti menjadi momok terbesar bagi peternak ayam di Indonesia.


Kesadaran terhadap gejala, cara penularan, serta langkah pencegahan sangat penting untuk meminimalkan kerugian. Dengan penerapan biosekuriti yang ketat, manajemen kandang yang baik, serta dukungan vaksinasi dan pengobatan yang tepat, peternakan ayam pedaging bisa tetap produktif dan menguntungkan.


Pada akhirnya, kunci sukses dalam beternak ayam pedaging bukan hanya terletak pada pakan dan bibit unggul, tetapi juga kemampuan peternak dalam mengantisipasi penyakit. Dengan pengetahuan yang cukup, sikap waspada, dan disiplin dalam menjaga kebersihan, peternakan ayam pedaging akan mampu bertahan menghadapi ancaman penyakit sekaligus menjawab kebutuhan pasar yang terus meningkat.

×
Berita Terbaru Update