Kandang merupakan bagian penting dari industri pemeliharaan ayam broliler. Kandang dapat menjaga kondisi temperatur di dalam kandang sehingga dapat mengantisipasi terjadinya stress pada ayam di dalam kandang.
Perkembangan teknologi memacu industri ayam broiler untuk memodifikasi bentuk kandang menjadi kandang yang dapat mengatur suhu dan kelembaban. Ketika kondisi lingkungan sedang menunjukkan suhu yang ekstrem, maka suhu di dalam kandang tetap menunjukkan suhu normal. Hal itu membuat tingkat mortalitas ayam menjadi lebih sedikit.
Namun, kandang yang berteknologi tinggi tidak dapat dijangkau di setiap kalangan. Sebagian masyarakat masih memilih untuk menggunakan konvensional yang tidak memerlukan biaya investasi yang tinggi. Akan tetapi sangat berisiko tinggi terhadap mortalitas yang terjadi pada ayam broiler yang dipelihara.
Kali ini kita akan membahas seputar berbagai macam jenis kandang yang sering digunakan untuk pemeliharaan ayam broiler. Jenis kandang di lingkungan yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan panen dari pemeliharaan ayam broiler.
Kandang Open House
Kandang open house sering disebut dengan kandang konvensional. Hal itu karena kandang ini dibangun dengan manual dan dengan bahan yang tidak memerlukan biaya tinggi untuk mendapatkannya.
Kandang ini masih umum digunakan oleh peternak rakyat di penjuru nusantara. Biasanya kandang ini didesain berbentuk panggung dengan bangunan terbuat dari kayu dan bambu.
Kandang open house mengandalkan sirkulasi manual dari rongga-rongga udara yang berada di bangunan kandang. Selain itu, dengan desain sirkulasi yang terbuka membuat kandang ini harus diletakkan jauh dari pemukiman untuk mengantisipasi polusi udara yang dihasilkan agar tidak berdekatan dengan masyarakat.
Adapun ciiri-ciri kandang open house dapat dilihat di bawah ini:
Kandang open house cenderung memiliki biaya pengadaan aset lebih sedikit dibandingkan kandang closed house. Tetapi kandang jenis ini juga tidak luput dari kekurangan. Beberapa keunggulan dan kekurangan kandang open house dapat dilihat di bawah ini:
Keunggulan kandang open house
Memiliki biaya pengadaan lebih sedikit
Bahan bangunan lebih murah dan mudah untuk didapatkan
Desain kandang konvensional
Kekurangan kandang closed house
Ayam mudah terserang penyakit
Bau yang tidak dapat dikontrol
Suhu dan kelembaban tidak dapat diatur standar
Rawan pencurian ternak
Kandang closed house
Kandang closed house merupakan kandang sudah mengadopsi automatisasi dan teknologi modern. Untuk saat ini, kandang ini biasanya dipilih oleh industri peternakan dalam skala besar.
Kandang dengan sistem closed house memiliki sistem otomatis untuk mengatur suhu dan kelembaban di dalam kandang, baik disesuaikan dengan fase umur pemeliharaan maupun kondisi lingkungan, sehingga apabila kondisi lingkungan sedang tidak stabil, maka sistem kandang akan merespon dan dapat mengatur suhu agar sesuai dengan suhu standar yang dibutuhkan oleh ternak.
Kandang closed house dapat didesain untuk satu lantau hingga tiga lantai. Hal itu tentu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kapasitas modal yang dimiliki oleh peternak atau pengusaha.
Kandang ini memiliki kontruksi yang sangat kuat. Biasanya kandang closed house dibuat dengan kontruksi beton dan dengan bantuan beberapa bahan yang memiliki ketahanan fisik hingga 10 tahun.
Ditambah lagi, peralatan berteknologi canggih yang digunakan untuk memantau perkembangan ayam dalam satu kali masa pemeliharaan. Hal tersebut yang menyebabkan kandang closed house memiliki biaya investasi yang lebih tinggi dibandingkan kandang open house.
Perbedaan dan Fungsi Kandang Closed House dan Open House