Sale pisang merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi. Selain digemari oleh masyarakat lokal, sale pisang juga berpotensi menjadi produk unggulan untuk pasar nasional hingga ekspor. Artikel ini akan membahas secara komprehensif bagaimana cara membuat sale pisang yang berkualitas, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), serta studi kelayakan usaha yang bisa Anda gunakan sebagai panduan memulai bisnis.
Mengenal Sale Pisang
Sale pisang adalah olahan dari buah pisang yang dikeringkan melalui proses penjemuran atau pengasapan, lalu bisa digoreng ataupun dikemas langsung sebagai camilan. Rasanya yang manis dan legit, ditambah teksturnya yang renyah atau kenyal, membuat produk ini sangat digemari.
Jenis pisang yang umum digunakan untuk pembuatan sale antara lain:
-
Pisang Kepok
-
Pisang Raja
-
Pisang Nangka
-
Pisang Tanduk
Pisang yang digunakan sebaiknya dalam kondisi matang sempurna, agar rasa manis alaminya keluar maksimal dan hasil akhirnya tidak terlalu asam.
Resep Sale Pisang Tradisional
Berikut adalah langkah demi langkah membuat sale pisang, mulai dari bahan hingga pengemasan.
A. Bahan Baku:
-
Pisang matang: 10 kg
-
Kapur sirih: 100 gram
-
Air bersih: secukupnya
-
Gula pasir (jika ingin varian manis): 500 gram
-
Minyak goreng (untuk varian goreng): 3 liter
-
Plastik kemasan: 50 lembar (ukuran 100 gram)
B. Alat yang Dibutuhkan:
-
Pisau dan talenan
-
Tampah atau nampan
-
Jemuran bambu/rak kawat
-
Wajan dan kompor
-
Alat press atau sealer plastik
C. Proses Pembuatan Sale Pisang:
-
Pemilihan Pisang: Gunakan pisang matang yang tidak busuk atau terlalu lembek.
-
Pengupasan & Pemotongan: Kupas pisang lalu iris tipis memanjang, sekitar 0.5 cm.
-
Perendaman: Rendam pisang dalam larutan air dan kapur sirih selama 1 jam untuk menjaga tekstur tetap renyah.
-
Penjemuran: Jemur irisan pisang selama 2–3 hari di bawah sinar matahari langsung. Pastikan membalik irisan pisang secara berkala.
-
Penggorengan (Opsional): Goreng pisang kering dengan minyak panas hingga keemasan. Bisa juga ditambah baluran gula cair untuk rasa manis.
-
Pendinginan & Pengemasan: Dinginkan terlebih dahulu sebelum dikemas. Gunakan plastik kedap udara untuk menjaga kualitas.
Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
Mengetahui HPP sangat penting dalam menentukan harga jual dan strategi bisnis. Berikut adalah simulasi perhitungan HPP berdasarkan skala kecil (10 kg pisang per batch):
A. Biaya Bahan Baku:
Komponen | Jumlah | Harga per Unit | Total |
---|---|---|---|
Pisang 10 kg | 10 kg | Rp7.000 | Rp70.000 |
Kapur sirih | 100 gr | Rp2.000 | Rp2.000 |
Gula pasir | 500 gr | Rp15.000/kg | Rp7.500 |
Minyak goreng | 3 liter | Rp15.000/liter | Rp45.000 |
Plastik kemasan | 50 pcs | Rp200 | Rp10.000 |
Total Bahan | Rp134.500 |
B. Biaya Tenaga Kerja Harian:
Proses Produksi | Estimasi Upah |
---|---|
Pemotongan & perendaman | Rp20.000 |
Penjemuran | Rp10.000 |
Penggorengan & pengemasan | Rp20.000 |
Total Tenaga Kerja | Rp50.000 |
C. Biaya Operasional Lainnya:
-
Listrik, gas, air, dan transportasi: Rp15.000
Total HPP per batch:
Rp134.500 (bahan baku) + Rp50.000 (tenaga kerja) + Rp15.000 (operasional)
= Rp199.500 untuk 5 kg sale pisang jadi
= Rp199.500 / 50 bungkus (100 gr)
= Rp3.990 per bungkus
Penentuan Harga Jual & Margin Laba
Setelah mengetahui HPP, kita dapat menentukan harga jual dengan menambahkan margin keuntungan.
Contoh Harga Jual:
-
HPP per bungkus: Rp3.990
-
Target margin: 75%
-
Harga jual = Rp3.990 + (75% × Rp3.990) = ± Rp7.000
Dengan harga jual Rp7.000 per bungkus, Anda tetap kompetitif di pasaran dan memperoleh margin yang sehat.
Studi Kelayakan Usaha Sale Pisang
Untuk menilai apakah usaha ini layak dijalankan, kita akan membahas beberapa aspek kunci:
A. Estimasi Penjualan Bulanan:
-
Produksi: 50 bungkus per hari
-
Hari kerja: 25 hari
-
Total penjualan: 1.250 bungkus
-
Omzet: 1.250 × Rp7.000 = Rp8.750.000
B. Biaya Bulanan:
Komponen | Jumlah |
---|---|
Bahan Baku | Rp134.500 × 25 = Rp3.362.500 |
Tenaga Kerja | Rp50.000 × 25 = Rp1.250.000 |
Operasional Tambahan | Rp15.000 × 25 = Rp375.000 |
Biaya lain-lain | Rp500.000 |
Total Biaya | Rp5.487.500 |
C. Laba Bersih Bulanan:
-
Omzet – Biaya Operasional = Rp8.750.000 – Rp5.487.500 = Rp3.262.500
D. Break Even Point (BEP):
Untuk menghitung titik impas:
-
Harga jual: Rp7.000
-
HPP per bungkus: Rp3.990
-
Laba kotor per unit: Rp3.010
-
Total biaya tetap: Rp5.487.500
-
BEP unit = Rp5.487.500 / Rp3.010 ≈ 1.823 bungkus
Produksi Anda saat ini (1.250 bungkus/bulan) masih di bawah BEP. Artinya, perlu peningkatan kapasitas produksi atau strategi promosi agar bisa impas dan untung lebih cepat.
Strategi Pengembangan Usaha
A. Segmentasi Pasar:
-
Oleh-oleh khas daerah
-
Warung camilan atau toko retail
-
E-commerce (Tokopedia, Shopee, dll)
-
Hotel dan restoran
B. Inovasi Produk:
-
Sale pisang balut coklat
-
Sale pisang rasa keju
-
Sale pisang tanpa goreng (lebih sehat)
-
Kemasan premium untuk pasar menengah atas
C. Promosi dan Branding:
-
Gunakan label dan desain kemasan menarik
-
Manfaatkan media sosial (Instagram, TikTok, YouTube)
-
Buat testimoni pelanggan dan review
-
Ikut pameran UMKM atau bazar lokal
Analisis SWOT
Kategori | Penjelasan |
---|---|
Strengths | Modal kecil, bahan mudah, produk digemari |
Weaknesses | Bergantung cuaca, masa simpan terbatas |
Opportunities | Potensi ekspor, pasar oleh-oleh besar |
Threats | Persaingan tinggi, fluktuasi harga bahan |
Tips Sukses Menjalankan Usaha Sale Pisang
-
Gunakan pisang segar berkualitas
-
Jaga kebersihan selama proses produksi
-
Konsisten pada rasa dan tekstur produk
-
Lakukan inovasi varian rasa untuk menarik pasar baru
-
Terapkan sistem pembukuan sederhana untuk kontrol keuangan
Penutup
Usaha sale pisang bukan hanya bernilai dari segi rasa dan tradisi, tetapi juga dari potensi bisnisnya. Dengan perhitungan HPP yang jelas dan studi kelayakan yang matang, Anda bisa mengembangkan usaha ini menjadi sumber pendapatan utama. Mulailah dari skala kecil dan konsisten membangun branding produk Anda.
Jika dijalankan dengan serius, usaha ini dapat tumbuh menjadi produk unggulan yang diminati tidak hanya di lokal, tapi juga di pasar nasional bahkan global.