Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menghitung Kelayakan Bisnis Nasi Goreng Grobakan yang Bisa Kamu Coba!

12 Feb 2025 | Februari 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-24T03:02:15Z


Bisnis kuliner masih menjadi primadona di Indonesia. Salah satu yang tak pernah kehilangan penggemarnya adalah nasi goreng. Dari warung kaki lima hingga restoran mewah, nasi goreng selalu punya tempat di hati masyarakat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir muncul tren baru yang cukup menarik: nasi goreng grobakan.


Konsep ini sederhana, yaitu menjual nasi goreng menggunakan grobak (gerobak dorong atau gerobak motor), sehingga penjual lebih fleksibel memilih lokasi strategis dengan biaya relatif lebih rendah dibanding membuka restoran permanen. Tapi sebelum terjun, penting untuk menghitung kelayakan bisnis nasi goreng grobakan agar kamu tidak salah langkah.


Mengenal Konsep Nasi Goreng Grobakan


Nasi goreng grobakan biasanya dijual di pinggir jalan, area kampus, perumahan padat, atau dekat pusat keramaian. Harga jualnya terjangkau, umumnya antara Rp12.000 – Rp20.000 per porsi, tergantung topping yang ditawarkan.


Keunggulannya:

  • Mobilitas tinggi: Bisa berpindah lokasi sesuai keramaian.

  • Modal relatif kecil: Tidak perlu sewa ruko jutaan rupiah per bulan.

  • Dekat dengan konsumen: Menjangkau area yang ramai di malam hari, seperti kos-kosan mahasiswa atau komplek pekerja.


Menentukan Target Pasar


Sebelum menghitung angka, kamu perlu tahu siapa yang akan jadi pelanggan utama. Untuk nasi goreng grobakan, umumnya target pasar adalah:

  • Mahasiswa yang butuh makan murah tapi mengenyangkan.

  • Pekerja kantoran yang mencari makan malam cepat saji.

  • Keluarga atau masyarakat sekitar lokasi yang terbiasa jajan di malam hari.


Dengan target yang jelas, kamu bisa menentukan harga, varian menu, dan lokasi mangkal.


Estimasi Modal Awal


Modal awal yang dibutuhkan bisa disesuaikan dengan skala usaha. Contoh perkiraan:

  • Gerobak sederhana: Rp5.000.000 – Rp7.000.000

  • Peralatan masak (kompor gas, wajan, spatula, tabung gas): Rp2.000.000

  • Bahan baku awal (beras, bumbu, telur, ayam, sosis, sayuran): Rp1.500.000

  • Perlengkapan tambahan (kemasan, sendok, piring, meja kecil, kursi plastik): Rp1.500.000

  • Promosi (spanduk, banner, atau branding grobak): Rp1.000.000

Total modal awal: Rp11.000.000 – Rp13.000.000


Angka ini tentu bisa lebih kecil jika kamu sudah punya sebagian peralatan.


Biaya Operasional Bulanan


Setelah modal awal, hitung biaya bulanan yang akan dikeluarkan:

  • Bahan baku: Rp6.000.000 – Rp8.000.000 (jika produksi 20–30 porsi per hari).

  • Gas dan listrik (jika ada): Rp400.000

  • Upah karyawan (opsional): Rp1.500.000 – Rp2.000.000

  • Kemasan makanan (dus, sendok plastik, kantong): Rp500.000

  • Biaya kebersihan & lain-lain: Rp300.000


Total biaya operasional: Rp8.500.000 – Rp11.000.000 per bulan


Potensi Pendapatan


Mari kita simulasikan skenario penjualan.

  • Harga jual per porsi: Rp15.000

  • Rata-rata penjualan: 30 porsi per hari

  • Pendapatan harian: Rp450.000

  • Pendapatan bulanan (30 hari): Rp13.500.000


Jika lebih ramai, misalnya 50 porsi per hari, maka:

  • Pendapatan harian: Rp750.000

  • Pendapatan bulanan: Rp22.500.000


Menghitung Laba Bersih


Kita bandingkan pendapatan dengan biaya operasional.


Skenario konservatif (30 porsi/hari):
Pendapatan bulanan: Rp13.500.000
Biaya operasional: Rp10.000.000 (rata-rata)
Laba bersih: Rp3.500.000 per bulan


Skenario optimis (50 porsi/hari):
Pendapatan bulanan: Rp22.500.000
Biaya operasional: Rp11.000.000
Laba bersih: Rp11.500.000 per bulan


Break Even Point (BEP)


Jika modal awal sekitar Rp12.000.000, maka:

  • Dengan laba Rp3.500.000/bulan → balik modal dalam ±4 bulan.

  • Dengan laba Rp11.500.000/bulan → balik modal hanya dalam 1–2 bulan.


Artinya, bisnis ini cukup cepat menutup investasi awal, terutama jika lokasi strategis dan kualitas rasa terjaga.


Faktor Kunci Kelayakan


Supaya bisnis nasi goreng grobakan benar-benar layak, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:

  1. Rasa dan konsistensi: Jangan sampai rasa berubah-ubah.

  2. Lokasi strategis: Cari tempat yang ramai di malam hari.

  3. Pelayanan cepat: Karena pelanggan biasanya ingin makanan praktis.

  4. Branding sederhana tapi menarik: Gunakan nama unik atau warna grobak yang mudah dikenali.

  5. Manajemen keuangan: Pisahkan uang pribadi dan uang usaha sejak awal.


Peluang Pengembangan


Setelah stabil, kamu bisa mengembangkan usaha dengan cara:

  1. Menambah menu variasi (nasi goreng kambing, seafood, atau nasi goreng keju).

  2. Membuka cabang grobakan lain di titik strategis.

  3. Bekerjasama dengan aplikasi ojek online agar jangkauan semakin luas.

  4. Membuat promo bundling, misalnya beli 2 gratis minuman.


Kesimpulan


Bisnis nasi goreng grobakan adalah salah satu peluang yang layak dicoba karena modal relatif kecil, permintaan pasar tinggi, dan potensi balik modal cepat. Dengan perhitungan matang, pengelolaan biaya yang rapi, serta rasa yang konsisten, kamu bisa menjadikannya sumber penghasilan yang stabil bahkan berkembang ke skala lebih besar.


Kalau kamu mencari usaha kuliner dengan risiko rendah namun prospek menjanjikan, nasi goreng grobakan bisa jadi pilihan tepat. Yang terpenting, jangan hanya fokus pada keuntungan, tapi juga kualitas rasa dan pelayanan, karena di situlah letak daya saing yang sesungguhnya.

×
Berita Terbaru Update