Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Marketing Funnel : Strategi, Tahapan, dan Implementasi Bisnis Modern

29 Sep 2025 | September 29, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-29T04:23:38Z

 



Dalam dunia pemasaran yang semakin kompetitif, pemahaman terhadap perilaku konsumen menjadi kunci utama bagi keberhasilan bisnis. Salah satu konsep yang hingga kini relevan dan banyak digunakan adalah marketing funnel. Corong pemasaran ini membantu pelaku usaha memahami perjalanan konsumen, mulai dari tahap awal mengenal produk hingga akhirnya menjadi pelanggan setia.


Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh mengenai marketing funnel: pengertian, tahapan, strategi di setiap tahap, hingga implementasi nyata dalam berbagai jenis bisnis.


Apa Itu Marketing Funnel?


Marketing funnel adalah gambaran proses perjalanan konsumen (customer journey) yang divisualisasikan seperti corong. Disebut corong karena jumlah orang yang mengetahui suatu brand pada awalnya sangat banyak, namun semakin ke bawah, jumlah tersebut semakin menyempit. Hanya sebagian kecil dari audiens yang benar-benar melakukan pembelian.


Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Elias St. Elmo Lewis pada tahun 1898 dengan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Seiring perkembangan zaman, konsep ini disesuaikan dengan perilaku konsumen digital, sehingga kini funnel tidak hanya berhenti pada pembelian, melainkan juga berlanjut pada retensi dan advokasi.


Mengapa Marketing Funnel Penting?


Ada beberapa alasan mengapa funnel menjadi strategi fundamental:

  1. Memberi arah strategi pemasaran – bisnis tahu langkah apa yang harus dilakukan pada tiap tahap perjalanan konsumen.

  2. Menghemat biaya pemasaran – karena fokus diarahkan ke audiens yang tepat.

  3. Meningkatkan konversi – pendekatan yang tepat pada setiap tahap dapat memperbesar peluang pembelian.

  4. Membangun hubungan jangka panjang – funnel modern tidak hanya berhenti pada penjualan, melainkan juga menciptakan loyalitas.


Tahapan Marketing Funnel


Marketing funnel secara umum dibagi menjadi tiga bagian besar: Top of Funnel (TOFU), Middle of Funnel (MOFU), dan Bottom of Funnel (BOFU). Beberapa model menambahkan tahap retention dan advocacy untuk mencakup keseluruhan siklus konsumen.


Berikut piramida sederhana funnel pemasaran:


Awareness (TOFU) Consideration (MOFU) Conversion (BOFU) Retention (Pasca Beli) Advocacy (Loyalitas)


1. Top of Funnel (TOFU) – Awareness


Ini adalah tahap paling awal, di mana konsumen baru menyadari keberadaan brand atau produk. Pada tahap ini, audiens mungkin belum berniat membeli, melainkan hanya mencari informasi.


Strategi yang efektif pada tahap TOFU:

  • Artikel blog edukatif, tips, dan tren terbaru.

  • Konten media sosial yang menarik perhatian.

  • SEO dan iklan berbayar (Google Ads, Facebook Ads).

  • Video pendek untuk meningkatkan visibilitas.


Tujuan utama di tahap ini adalah menarik perhatian dan membangun kepercayaan awal.


2. Middle of Funnel (MOFU) – Consideration


Pada tahap ini, konsumen sudah mulai mempertimbangkan produk/jasa Anda sebagai salah satu pilihan. Mereka akan membandingkan dengan kompetitor, membaca ulasan, atau menonton demo produk.


Strategi yang sesuai:

  • Webinar, demo produk, atau workshop online.

  • Email marketing dengan penawaran lebih personal.

  • Studi kasus dan testimoni pelanggan.

  • Ebook atau whitepaper untuk audiens B2B.


Tujuan MOFU adalah meyakinkan calon konsumen bahwa solusi Anda relevan dengan kebutuhan mereka.


3. Bottom of Funnel (BOFU) – Conversion

Tahap ini adalah saat audiens memutuskan untuk melakukan pembelian. Di sinilah strategi pemasaran harus lebih meyakinkan agar mereka tidak ragu mengambil keputusan.


Strategi BOFU yang efektif:

  • Penawaran spesial: diskon, free ongkir, atau bonus.

  • Trial produk dengan fitur penuh.

  • CTA (Call-to-Action) yang jelas.

  • Layanan customer support yang cepat.


Tujuan utama adalah mendorong aksi nyata berupa pembelian.


4. Retention – Menjaga Pelanggan


Setelah pembelian terjadi, perjalanan konsumen tidak boleh dibiarkan berhenti. Banyak bisnis melakukan kesalahan dengan hanya fokus mendapatkan pelanggan baru, padahal mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah.


Strategi retention:

  • Program loyalitas atau membership.

  • Follow-up email setelah pembelian.

  • Layanan after-sales yang responsif.

  • Penawaran eksklusif untuk repeat order.


5. Advocacy – Mendorong Loyalitas dan Rekomendasi

Tahap terakhir adalah ketika pelanggan puas dan bersedia merekomendasikan produk Anda ke orang lain. Mereka menjadi “promotor gratis” bagi brand Anda.


Strategi advocacy:

  • Program referral dengan imbalan.

  • Menampilkan ulasan positif di website atau marketplace.

  • Melibatkan pelanggan setia dalam kampanye konten.


Tabel Tahapan Marketing Funnel dan Strateginya


Tahap FunnelTujuan UtamaStrategi Efektif
TOFU (Awareness)Menarik perhatian audiens baruSEO, blog edukasi, iklan media sosial
MOFU (Consideration)Membantu konsumen membandingkan dan menimbangWebinar, testimoni, email marketing
BOFU (Conversion)Mendorong keputusan pembelianPenawaran spesial, demo produk, CTA jelas
RetentionMenjaga hubungan dengan pelanggan lamaProgram loyalitas, after-sales service
AdvocacyMengubah pelanggan jadi promotor brandReferral program, ulasan positif, komunitas


Implementasi Marketing Funnel pada Berbagai Bisnis


1. Bisnis Kuliner (Restoran/Kafe)

  • TOFU: Membagikan konten resep sederhana di Instagram.

  • MOFU: Menawarkan voucher diskon untuk menu baru via newsletter.

  • BOFU: Promo paket hemat di aplikasi pesan antar makanan.

  • Retention: Member card dengan poin setiap pembelian.

  • Advocacy: Program referral: ajak teman makan, dapatkan gratis minuman.


2. Bisnis Fashion Online

  • TOFU: Blog tentang tips mix & match outfit.

  • MOFU: Mengirim katalog koleksi terbaru via email.

  • BOFU: Promo free ongkir + cashback.

  • Retention: Reminder untuk produk restock.

  • Advocacy: Membagikan testimoni pelanggan di media sosial.


3. Software as a Service (SaaS)

  • TOFU: Konten edukasi “cara digitalisasi bisnis”.

  • MOFU: Memberikan free trial 14 hari.

  • BOFU: Harga spesial untuk paket tahunan.

  • Retention: Layanan customer success yang proaktif.

  • Advocacy: Case study sukses pengguna dijadikan konten.


Kesalahan yang Sering Terjadi

  1. Terlalu fokus pada penjualan, tanpa membangun hubungan sejak tahap awal.

  2. Mengabaikan konten edukatif, padahal itu pintu masuk awareness.

  3. Kurang analisis data, sehingga strategi funnel tidak terukur.

  4. Tidak memperhatikan retensi, padahal pelanggan lama adalah sumber keuntungan terbesar.


Tips Mengoptimalkan Marketing Funnel

  • Gunakan analitik data untuk memahami perilaku konsumen.

  • Sesuaikan konten dengan tahap perjalanan pelanggan.

  • Lakukan A/B testing untuk iklan atau CTA.

  • Jangan berhenti di pembelian—fokus pada retensi dan loyalitas.

  • Bangun komunitas pelanggan agar hubungan lebih dekat.


Kesimpulan


Marketing funnel adalah strategi fundamental yang membantu bisnis mengarahkan konsumen dari sekadar mengenal brand hingga menjadi pelanggan setia. Dengan memahami setiap tahap—awareness, consideration, conversion, retention, dan advocacy—pelaku usaha bisa menyiapkan strategi yang lebih efektif, hemat biaya, sekaligus meningkatkan konversi.


Penerapan funnel tidak hanya berlaku untuk bisnis besar, tetapi juga relevan untuk UMKM, startup, hingga usaha berbasis online shop. Dengan pendekatan yang tepat, marketing funnel bukan hanya mengantarkan konsumen ke tahap pembelian, tetapi juga menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.

×
Berita Terbaru Update