Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Strategi Beternak Domba yang Menguntungkan : Panduan Lengkap dari Hulu ke Hilir

1 Okt 2025 | Oktober 01, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-01T11:59:04Z

 


Beternak domba merupakan salah satu usaha peternakan yang memiliki potensi keuntungan besar jika dikelola dengan strategi yang tepat. Daging domba dikenal sebagai komoditas dengan permintaan stabil, baik untuk kebutuhan konsumsi harian maupun acara-acara tertentu seperti akikah, kurban, hingga hajatan. Selain itu, kulit, bulu, dan kotorannya pun bisa dimanfaatkan untuk produk turunan lain. Namun, seperti usaha lain, beternak domba tidak cukup hanya dengan memelihara hewan lalu menunggu panen. Dibutuhkan strategi matang yang menyentuh aspek teknis, manajerial, hingga pemasaran agar usaha ini benar-benar menguntungkan.


Artikel ini akan membahas secara mendalam strategi beternak domba mulai dari persiapan awal, manajemen pakan, kesehatan, hingga pengembangan bisnis agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.


1. Persiapan Awal Beternak Domba


Pemilihan Lokasi


Lokasi memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan beternak domba. Pilihlah lokasi yang memiliki akses air bersih, jauh dari polusi, serta cukup jauh dari permukiman padat agar bau kotoran tidak menimbulkan masalah sosial. Lokasi ideal sebaiknya memiliki lahan untuk kandang dan area hijauan sebagai sumber pakan.


Konstruksi Kandang


Kandang domba tidak harus mewah, tetapi harus memenuhi standar kenyamanan dan kesehatan. Beberapa poin penting dalam membangun kandang:

  • Ventilasi baik, agar udara segar mengalir dan kelembapan terjaga.

  • Lantai miring atau panggung, untuk memudahkan pembuangan kotoran dan mencegah penyakit kaki.

  • Ruang yang cukup, idealnya 1,2–1,5 meter persegi per ekor.

  • Akses pakan dan minum mudah, sehingga domba tidak berdesakan saat makan.


Kandang yang dirawat dengan baik bukan hanya menekan risiko penyakit, tetapi juga membuat domba tumbuh lebih cepat karena nyaman.


Modal dan Perencanaan Finansial


Sebelum memulai, peternak perlu menghitung modal awal, biaya operasional, dan proyeksi keuntungan. Modal meliputi pembelian bibit, pembangunan kandang, serta pengadaan pakan. Perencanaan finansial ini membantu peternak menghindari kerugian akibat biaya tak terduga.




2. Pemilihan Bibit Domba yang Tepat


Kunci keberhasilan beternak domba ada pada pemilihan bibit. Domba unggul akan lebih cepat tumbuh, tahan terhadap penyakit, dan memiliki nilai jual tinggi.


Jenis Domba Populer

  • Domba Garut → terkenal sebagai domba aduan dan pedaging dengan tubuh kekar.

  • Domba Priangan → sering dipakai untuk kurban karena ukurannya besar.

  • Domba Merino → penghasil bulu berkualitas tinggi.

  • Domba Lokal Jawa → mudah dipelihara dan adaptif terhadap iklim tropis.


Kriteria Bibit Unggul

  • Sehat, lincah, mata cerah, bulu bersih.

  • Tidak cacat fisik.

  • Nafsu makan baik.

  • Usia produktif, biasanya 8–12 bulan untuk betina dan 1–1,5 tahun untuk jantan.


Pemilihan bibit yang tepat akan mengurangi risiko kematian dini dan mempercepat masa panen.


3. Strategi Pakan yang Efisien dan Menguntungkan


Pakan merupakan faktor terbesar dalam biaya operasional, bisa mencapai 70% dari total biaya beternak. Oleh karena itu, strategi pakan harus direncanakan agar efisien namun tetap memenuhi kebutuhan gizi domba.


Kebutuhan Nutrisi Domba

  • Hijauan (rumput, leguminosa): sumber serat utama.

  • Konsentrat (dedak, jagung giling, bungkil kedelai): sumber energi dan protein.

  • Mineral dan vitamin: menjaga daya tahan tubuh.


Pola Pemberian Pakan

  • Pagi hari: hijauan segar.

  • Sore hari: kombinasi hijauan kering dan konsentrat.

  • Air minum harus selalu tersedia.


Strategi Efisiensi Pakan

  • Menanam hijauan pakan ternak (rumput gajah, indigofera, kaliandra).

  • Memanfaatkan limbah pertanian (jerami padi, tongkol jagung).

  • Membuat silase untuk persediaan musim kemarau.


Dengan pakan yang teratur, pertumbuhan domba lebih cepat dan biaya bisa ditekan.


4. Manajemen Kesehatan Domba


Kesehatan adalah investasi. Domba yang sakit bukan hanya menghambat pertumbuhan, tetapi juga menambah biaya perawatan.


Program Vaksinasi dan Obat

Peternak perlu rutin melakukan vaksinasi terhadap penyakit menular seperti anthrax, enterotoxemia, dan orf. Selain itu, pemberian obat cacing setiap 3–4 bulan sekali sangat dianjurkan.


Kebersihan Kandang

Kandang harus dibersihkan minimal 2 kali seminggu. Kotoran yang menumpuk akan menjadi sarang lalat dan bakteri.


Deteksi Dini Penyakit

Domba yang sehat akan aktif, nafsu makan baik, dan bulu mengkilap. Jika ada domba lesu, nafsu makan menurun, atau kotoran cair, segera pisahkan agar tidak menulari yang lain.


5. Strategi Reproduksi dan Penggemukan


Perkawinan dan Breeding


Untuk menjaga populasi dan kontinuitas produksi, peternak perlu mengatur perkawinan domba. Biasanya seekor pejantan mampu mengawini 20–30 betina.


Penggemukan (Fattening)


Domba penggemukan biasanya dipelihara 3–6 bulan hingga mencapai bobot ideal untuk pasar. Strategi penggemukan:

  • Pilih jantan muda berbadan sehat.

  • Beri pakan bernutrisi tinggi.

  • Lakukan monitoring bobot tiap 2 minggu.


Penggemukan menjadi salah satu strategi paling cepat menghasilkan keuntungan.


6. Strategi Bisnis dan Pemasaran


Tidak cukup hanya mahir dalam teknis beternak, peternak juga harus jeli dalam strategi bisnis dan pemasaran.


Menentukan Target Pasar


Pasar domba sangat beragam, mulai dari:

  • Pasar tradisional harian.

  • Pedagang akikah dan kurban.

  • Restoran dan rumah makan.

  • Industri pengolahan kulit dan wol.


Menentukan target pasar akan memengaruhi cara beternak, ukuran domba, hingga pola panen.


Strategi Pemasaran

  • Kemitraan: menjalin kerja sama dengan pedagang akikah, rumah makan, atau pengepul.

  • Branding: memberi label pada usaha, misalnya “Domba Sehat Mandiri Farm”.

  • Digital Marketing: memanfaatkan media sosial untuk promosi.

  • Penjualan Musiman: fokus pada musim Idul Adha dengan mempersiapkan stok 3–4 bulan sebelumnya.


Diversifikasi Produk


Selain menjual daging hidup, peternak juga bisa mengembangkan usaha:

  • Olahan daging domba (sate, gulai, bakso).

  • Produk kulit (kerajinan tangan).

  • Pupuk organik dari kotoran domba.


Diversifikasi ini membuat pendapatan tidak hanya bergantung pada penjualan hewan hidup.


7. Analisis Keuntungan Beternak Domba


Sebagai ilustrasi sederhana, mari kita buat simulasi:

  • Jumlah bibit: 50 ekor jantan untuk penggemukan.

  • Harga bibit: Rp1.500.000/ekor → total Rp75.000.000.

  • Biaya kandang, pakan, perawatan: Rp50.000.000 untuk 6 bulan.

  • Total biaya: Rp125.000.000.


Setelah 6 bulan, bobot domba naik rata-rata 15–20 kg. Jika harga jual Rp90.000/kg dan rata-rata bobot hidup 40 kg, maka harga per ekor sekitar Rp3.600.000.

  • Pendapatan: 50 ekor x Rp3.600.000 = Rp180.000.000.

  • Keuntungan bersih: Rp180.000.000 – Rp125.000.000 = Rp55.000.000.

Artinya, dalam satu periode 6 bulan, keuntungan bersih bisa mencapai ±40–45%.


8. Tantangan dan Solusi dalam Beternak Domba


Fluktuasi Harga Pakan

Solusi: menanam hijauan sendiri dan memanfaatkan limbah pertanian.


Penyakit Menular

Solusi: vaksinasi, biosekuriti, dan pemisahan ternak sakit.


Persaingan Pasar

Solusi: bangun branding, jalin relasi dengan konsumen tetap, dan gunakan strategi digital marketing.


9. Kesimpulan


Beternak domba bisa menjadi usaha yang sangat menguntungkan bila dikelola dengan strategi yang tepat. Kunci suksesnya ada pada pemilihan bibit unggul, manajemen pakan yang efisien, pemeliharaan kesehatan, strategi penggemukan, serta pemasaran yang cerdas. Peternak juga perlu adaptif terhadap tantangan, baik dari segi teknis maupun bisnis.


Dengan perencanaan yang matang, peternak bukan hanya bisa menghasilkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga membangun usaha berkelanjutan yang mampu menjadi sumber penghasilan stabil. Beternak domba bukan sekadar hobi, melainkan peluang bisnis yang menjanjikan di masa depan.

×
Berita Terbaru Update