Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cara Menghitung HPP Nasi Goreng : Panduan Lengkap Bagi Pelaku Usaha Kuliner

23 Mei 2025 | Mei 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-23T16:43:25Z

 


Dalam bisnis kuliner, terutama makanan populer seperti nasi goreng, mengetahui harga pokok produksi (HPP) adalah kunci utama untuk menentukan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan. HPP mencerminkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu porsi makanan. Tanpa perhitungan HPP yang akurat, usaha kuliner dapat mengalami kerugian karena harga jual yang tidak menutup biaya produksi.

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh bagaimana cara menghitung HPP nasi goreng, dari pemahaman konsep dasar hingga penerapan langsung dalam bisnis. Baik Anda pelaku usaha warung makan, restoran, hingga pedagang kaki lima, panduan ini cocok untuk Anda yang ingin mengelola usaha dengan lebih profesional.

Apa Itu Harga Pokok Produksi (HPP)?

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk sebelum dijual ke konsumen. Dalam konteks usaha kuliner, HPP nasi goreng mencakup semua pengeluaran mulai dari bahan baku, biaya tenaga kerja, hingga overhead atau biaya operasional lainnya.

Menghitung HPP penting untuk:

  • Menentukan harga jual yang menguntungkan

  • Menganalisis efisiensi produksi

  • Menghindari kerugian akibat salah perhitungan biaya

  • Menentukan strategi promosi (diskon, bundling, dll)

Komponen-Komponen HPP Nasi Goreng

Untuk menghitung HPP secara akurat, Anda harus memahami dan mencatat semua komponen biaya, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku Langsung (BBL)

Ini adalah biaya bahan makanan utama yang digunakan dalam membuat nasi goreng. Biasanya meliputi:

  • Nasi putih

  • Minyak goreng

  • Bawang merah & putih

  • Telur

  • Kecap manis

  • Garam, lada, dan bumbu lainnya

  • Daging/ayam/udang (jika digunakan)

  • Sayuran seperti kol, sawi, atau tomat

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Ini adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang secara langsung memasak atau menyiapkan nasi goreng.

  • Gaji juru masak

  • Upah asisten dapur

Jika usaha dilakukan sendiri tanpa karyawan, BTKL bisa dianggap sebagai upah pemilik (biaya kesempatan).

3. Biaya Overhead (BOP)

Ini adalah biaya tidak langsung dalam proses produksi nasi goreng:

  • Gas/LPG

  • Listrik (jika menggunakan rice cooker, kipas, atau lampu)

  • Air bersih

  • Penyusutan peralatan (kompor, wajan, sendok, dll)

  • Kemasan (jika untuk take away)

  • Biaya kebersihan

  • Sewa tempat (jika ada)

Langkah-Langkah Menghitung HPP Nasi Goreng

Langkah 1: Hitung Biaya Bahan Baku per Porsi

Misalnya Anda ingin membuat nasi goreng ayam. Berikut contoh perhitungan biaya bahan baku per porsi:

BahanJumlah/PorsiHarga SatuanBiaya (Rp)
Nasi putih150 grRp 12.000/kg1.800
Minyak goreng1 sdm (15 ml)Rp 20.000/ltr300
Bawang merah10 grRp 30.000/kg300
Bawang putih5 grRp 25.000/kg125
Telur ayam1 butirRp 2.0002.000
Daging ayam50 grRp 40.000/kg2.000
Kecap manis5 mlRp 25.000/ltr125
Garam & ladaSecukupnyaEstimasi100
Sayuran (kol, tomat)20 grEstimasi200

Total Bahan Baku = Rp 6.950

Langkah 2: Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Misalnya dalam 1 jam, juru masak dibayar Rp 20.000 dan mampu membuat 20 porsi nasi goreng:

BTKL per porsi = Rp 20.000 / 20 = Rp 1.000

Langkah 3: Hitung Biaya Overhead per Porsi

Misalnya per bulan:

  • Gas = Rp 300.000 (untuk 1.000 porsi) → Rp 300 per porsi

  • Listrik = Rp 150.000 (untuk 1.000 porsi) → Rp 150 per porsi

  • Air = Rp 50.000 (untuk 1.000 porsi) → Rp 50 per porsi

  • Sewa = Rp 1.000.000 (untuk 1.000 porsi) → Rp 1.000 per porsi

  • Peralatan (penyusutan bulanan) = Rp 100.000 → Rp 100 per porsi

  • Kemasan = Rp 500 per porsi

Total BOP = Rp 2.100 per porsi

Total HPP Nasi Goreng

HPP = Bahan Baku + BTKL + BOP HPP = Rp 6.950 + Rp 1.000 + Rp 2.100 = Rp 10.050 per porsi

Menentukan Harga Jual Nasi Goreng

Setelah mengetahui HPP, tentukan harga jual dengan menambahkan margin keuntungan. Umumnya, margin 30–50% digunakan dalam usaha makanan.

Jika margin 50%:

Harga jual = HPP + (HPP × 50%) = Rp 10.050 + Rp 5.025 = Rp 15.075

Bulatkan harga menjadi Rp 15.000–16.000 sesuai pasar.

Tips Mengelola HPP dengan Efisien

  1. Gunakan bahan baku berkualitas tapi ekonomis
    Belanja langsung ke supplier bisa menekan biaya dibanding ke pasar eceran.

  2. Kendalikan porsi
    Standarisasi takaran bahan baku akan membuat HPP konsisten dan tidak membengkak.

  3. Minimalisir waste (limbah dapur)
    Buat SOP agar bahan tidak terbuang sia-sia.

  4. Beli dalam jumlah besar
    Membeli grosiran memberi harga lebih murah, tetapi pastikan bahan tidak rusak atau basi.

  5. Pantau harga bahan baku
    Harga bahan dapur bisa berubah setiap saat. Update HPP secara berkala.

  6. Efisiensi tenaga kerja dan waktu
    Gunakan waktu seefisien mungkin untuk memasak agar tenaga kerja lebih produktif.

  7. Manfaatkan teknologi kasir atau POS
    Aplikasi kasir membantu mencatat penjualan dan menghitung margin secara otomatis.

Simulasi Usaha: Berapa Laba Usaha Nasi Goreng?

Misalnya Anda menjual 100 porsi per hari dengan harga jual Rp 15.000, dan HPP Rp 10.000:

Pendapatan harian:

100 × Rp 15.000 = Rp 1.500.000

Biaya produksi harian:

100 × Rp 10.000 = Rp 1.000.000

Laba kotor harian:

Rp 1.500.000 - Rp 1.000.000 = Rp 500.000

Laba kotor bulanan (30 hari):

Rp 500.000 × 30 = Rp 15.000.000

Dari simulasi ini, usaha nasi goreng berpotensi menghasilkan laba yang cukup besar jika dikelola dengan baik.


Kesimpulan

Menghitung HPP nasi goreng bukan hanya soal menjumlahkan bahan dapur, tetapi juga melibatkan perhitungan tenaga kerja dan biaya operasional. Dengan memahami cara menghitung HPP, Anda dapat menentukan harga jual yang adil dan menguntungkan.

Langkah-langkah dalam artikel ini dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis makanan, bukan hanya nasi goreng. Kuncinya adalah memiliki data yang akurat, disiplin mencatat, dan rutin mengevaluasi biaya.

Jika Anda serius membangun usaha kuliner, memahami dan mengelola HPP adalah pondasi keberhasilan bisnis Anda. Jangan menebak-nebak harga jual—biarkan angka yang bicara.


×
Berita Terbaru Update